JAKARTA - Pemerintah Turki telah memblokir akses ke platform pesan instan Discord berdasarkan keputusan pengadilan. Hal ini dilakukan setelah platform tersebut menolak memberikan informasi yang diminta oleh Ankara, menurut otoritas Turki pada Rabu, 9 Oktober.
Discord, perusahaan berbasis di San Francisco, menyatakan dalam pembaruan status bahwa mereka menyadari laporan mengenai akses Discord yang tidak dapat dijangkau di Rusia dan Turki. "Tim kami sedang menyelidiki laporan ini," kata pihak Discord.
Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki menerbitkan keputusan larangan akses ini di situs web mereka. Menteri Kehakiman, Yilmaz Tunc, menjelaskan bahwa pengadilan di Ankara memutuskan untuk memblokir akses Discord di Turki karena adanya dugaan kuat bahwa kejahatan seperti "pelecehan seksual anak dan pornografi" telah dilakukan oleh beberapa pengguna platform tersebut.
Blokir ini muncul setelah kemarahan publik di Turki atas pembunuhan dua wanita oleh seorang pria berusia 19 tahun di Istanbul bulan ini. Konten di media sosial menunjukkan pengguna Discord memuji tindakan pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:
Menteri Transportasi dan Infrastruktur, Abdulkadir Uraloglu, mengatakan bahwa karakteristik platform Discord membuat otoritas sulit memantau dan campur tangan ketika konten ilegal atau kriminal dibagikan.
"Personel keamanan tidak dapat memeriksa konten secara langsung. Kami hanya bisa campur tangan ketika pengguna melaporkan konten yang dibagikan di sana," katanya kepada wartawan di parlemen.
Ia juga menambahkan bahwa Discord menolak membagikan informasi mereka, termasuk alamat IP dan konten, dengan satuan keamanan, sehingga pemerintah terpaksa memblokir akses.
Pada Selasa, 8 Oktober, regulator komunikasi Rusia juga memblokir Discord karena melanggar hukum Rusia setelah sebelumnya mendenda perusahaan tersebut karena gagal menghapus konten terlarang, menurut laporan TASS.