JAKARTA - Periscope, aplikasi yang pertama kali mempopulerkan live streaming dari ponsel resmi ditutup, per 1 April kemarin. Layanan ini mengakhiri eksistensinya setelah enam tahun, menemani netizen.
Periscope bahkan sudah dihapus dari toko aplikasi dan fitur-fiturnya sudah tidak bisa digunakan. Demikian sebagaimana dikutip VOI dari The Verge, Jumat, 2 April.
"Ini adalah akhirnya. Perpisahan terakhir kami. Hari ini adalah hari terakhir aplikasi Periscope tersedia," kata Periscope melalui Twitter.
This is it. Our final goodbye. Today is the last day the Periscope app will be available.
We leave you with our gratitude for all the creators and viewers who brighten the Periscope community. We hope to see you all live on Twitter.
💜 pic.twitter.com/fRbYdEYInf
— Periscope (@PeriscopeCo) March 31, 2021
Twitter selaku pemilik Periscope mengatakan jika penutupan layanan ini dilakukan seiring menurunnya jumlah pengguna, sejak Maret 2015. Aplikasi Periscope sendiri telah berada dalam status "mode pemeliharaan yang tidak berkelanjutan" selama beberapa waktu terakhir.
Meski demikian, situs web Periscope masih bisa diakses dan menampilkan arsip siaran publik yang tersimpan di dalamnya. Pengguna Periscope juga masih bisa mengunduh data-data live streaming-nya melalui Twitter.
BACA JUGA:
Sangat disayangkan, Periscope harus dimatikan ketika banyak platform media sosial saat ini berlomba-lomba menghadirkan fitur live streaming. Periscope sempat jadi primadona dalam hal tersebut, sebelum kehadiran IG Live, Facebook Live, dan lainnya.
Dan yang lebih menyakitkan pada Desember 2016, Twitter justru menambahkan fitur live streaming di aplikasinya. Sehingga secara tidak langsung menghilangkan banyak fungsi Periscope sebagai layanan yang mandiri.