Bagikan:

JAKARTA – Pada 30 September lalu, Gedung Putih menyatakan bahwa puluhan sistem Starlink telah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di North Carolina, wilayah yang hancur akibat Badai Helene.

Meski puluhan sistem sudah disebarkan, pemerintah AS mengirimkan lebih dari 100 Starlink sebagai tambahan. Dilansir dari laporan Reuters, ratusan akses internet cepat ini akan dikirim ke berbagai daerah yang hancur atau sangat terdampak.

Badai Helene merupakan badai tropis kategori 4 yang sangat berbahaya karena kecepatannya mencapai 225 kilometer per jam. Bencana alam ini merusak 804 kilometer wilayah pada Kamis, 26 September lalu. Kabarnya, korban tewas telah mencapai 100 jiwa.

Jaringan komunikasi di North Carolina juga terganggu sehingga pemerintah AS perlu menyediakan akses internet. Namun, sebelum kabar mengenai pengirim Starlink disampaikan Gedung Putih, mantan Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa Starlink belum ada di sana.

Sebagai inisiatif, Trump menjelaskan bahwa ia telah berbicara dengan Elon Musk, pemilik dari SpaceX yang mengoperasikan Starlink. Trump ingin menyediakan jaringan komunikasi bagi seluruh masyarakat yang terdampak Badai Helene.

"Saya baru saja berbicara dengan Elon," kata Trump pada hari yang sama. "Kami ingin menghubungkan Starlink karena mereka tidak memiliki komunikasi apa pun dan Elon akan selalu datang. Kami akan mencoba dan menghubungkan Starlink ke sana sesegera mungkin."

Tak lama setelah Trump menyuarakan keinginannya, juru bicara Gedung Putih menegaskan bahwa penyediaan jaringan Starlink sudah dilakukan. Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) pun mengungkapkan bahwa jaringan Starlink yang sudah tersedia di North Carolina saat ini mencapai 40 jaringan.

Dengan 140 jaringan tambahan, pemerintah AS akan menyediakan 180 Starlink secara total. FEMA menambahkan bahwa mayoritas jaringan Starlink disediakan untuk membantu pemulihan infrastruktur komunikasi di North Carolina.