Bagikan:

JAKARTA - Bungie, perusahaan di balik pengembangan gim Destiny 2, mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) nya terhadap 17 persen atau sekitar 220 karyawan perusahaan. 

Perusahaan mengatakan bahwa pemutusan ini dilakukan karena peningkatan biaya pengembangan dan pergeseran industri, serta kondisi ekonomi perusahaan yang terus berlanjut. 

“Menjadi jelas bahwa kami perlu membuat perubahan substansial pada struktur biaya kami dan memfokuskan upaya pengembangan sepenuhnya pada Destiny dan Marathon,” tulis CEO Bungie, Pete Parsons dalam pengumuman di situs resminya. 

Pete juga menegaskan di mana keputusan ini akan memengaruhi setiap level perusahaan, termasuk sebagian besar peran eksekutif dan pemimpin senior. 

Kendati keputusan ini sulit, Bungie menawarkan paket pengunduran diri yang menguntungkan, termasuk pemberian pesangon, bonus, dan jaminan kesehatan bagi karyawan yang terdampak. 

“Hari ini, dan selama beberapa minggu ke depan, kami akan menyelenggarakan rapat tim dan rapat umum, sesi diskusi kelompok, dan sesi privat individual untuk memastikan komunikasi kami tetap terbuka dan transparan,” lanjut Pete.

 

Perusahaan juga berkomitmen untuk terus membuat gim-gim hebat di masa mendatang, dengan lebih dari 850 anggota tim yang dimilikinya saat ini. 

“Dan kami akan terus membangun pengalaman-pengalaman luar biasa yang melampaui ekspektasi para pemain kami,” tutup pemberitahuan tersebut. 

Pada bulan Oktober tahun lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Bungie harus memberhentikan sejumlah staf yang tidak ditentukan yang menyebabkan penundaan yang nyata untuk game berikutnya Marathon dan ekspansi untuk Destiny 2.