JAKARTA - Serangan ransomware pada penyedia layanan teknologi telah memaksa sistem pembayaran di hampir 300 bank lokal kecil di India untuk dihentikan sementara. Hal ini diungkap dua sumber yang mengetahui masalah tersebut secara langsung.
Serangan tersebut mempengaruhi C-Edge Technologies, penyedia sistem teknologi perbankan untuk bank-bank kecil di seluruh India. C-Edge Technologies belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar melalui email.
Bank Sentral India (Reserve Bank of India/RBI), regulator sistem perbankan dan pembayaran negara, juga belum merespons permintaan komentar dari media.
Komisi Pembayaran Nasional India (National Payment Corporation of India/NPCI), otoritas yang mengawasi sistem pembayaran, dalam sebuah pengumuman publik yang dirilis pada Rabu malam 31 Juli mengatakan bahwa pihaknya telah "mengisolasi sementara C-Edge Technologies dari akses ke sistem pembayaran ritel yang dioperasikan oleh NPCI."
"Nasabah bank yang dilayani oleh C-Edge tidak akan dapat mengakses sistem pembayaran selama periode isolasi," kata NPCI.
Hampir 300 bank kecil telah diisolasi dari jaringan pembayaran yang lebih luas di negara tersebut untuk mencegah dampak yang lebih luas, kata sumber yang merupakan pejabat di otoritas regulasi.
BACA JUGA:
"Sebagian besar adalah bank kecil dan hanya sekitar 0,5% dari volume sistem pembayaran negara yang akan terpengaruh," kata salah satu sumber.
India memiliki hampir 1.500 bank koperasi dan regional yang sebagian besar beroperasi di luar kota-kota besar. Beberapa bank inilah yang terkena dampak serangan tersebut, kata sumber tersebut.
NPCI sedang melakukan audit untuk memastikan bahwa serangan tersebut tidak menyebar lebih lanjut, kata sumber kedua.
RBI dan otoritas siber India telah memperingatkan bank-bank di India tentang kemungkinan serangan siber dalam beberapa minggu terakhir, kata sumber industri perbankan dan sumber pertama tersebut.