JAKARTA - Qualcomm telah meluncurkan gugatan terhadap Transsion, salah satu produsen smartphone terbesar di dunia, terkait pelanggaran paten.
Dilaporkan oleh IP Fray di LinkedIn, Qualcomm menggugat Transsion atas empat paten non-standar esensial. Meskipun paten-paten spesifik tidak disebutkan, hal ini patut dicatat karena Qualcomm jarang terlibat dalam gugatan semacam ini. Umumnya, seperti yang disebutkan dalam postingan tersebut, Qualcomm memanfaatkan chipset mereka dan ketergantungan banyak perusahaan lain pada chip tersebut untuk membuat kesepakatan lisensi saat terjadi pelanggaran paten. Namun, dengan Transsion, Qualcomm tidak benar-benar memiliki opsi tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh WinFuture, Transsion tidak menjual smartphone dengan chip Qualcomm. Meskipun menjadi produsen smartphone terbesar keempat di dunia pada tahun 2024 menurut Statista (di belakang Samsung, Apple, dan Xiaomi), Transsion saat ini sebagian besar menggunakan chip dari MediaTek serta beberapa chip dari Unisoc untuk menggerakkan smartphone mereka. Chip Snapdragon telah digunakan pada beberapa perangkat di masa lalu, tetapi tidak ada yang dijual secara aktif saat ini.
Merek-merek Transsion termasuk Itel, Infinix, dan mungkin yang paling dikenal, Tecno.
Merek-merek ini telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir di pasar anggaran dan menengah, semuanya tanpa mengandalkan Qualcomm.
BACA JUGA:
Gugatan ini bisa mengakibatkan Transsion diharuskan membayar biaya lisensi kepada Qualcomm, tetapi tidak jelas bagaimana hal ini akan berdampak pada Transsion. Namun dengan fokus merek ini pada perangkat berharga rendah, pemotongan margin apa pun bisa menjadi pukulan berat.
Financial Times juga menyebutkan bahwa Transsion juga sedang digugat oleh Phillips dan Nokia, yang dilaporkan menekan Transsion untuk melakukan pembayaran atas penggunaan teknologi berpaten yang digunakan dalam smartphone mereka.
Dalam laporan tersebut, seorang juru bicara Transsion mengatakan bahwa perusahaan telah "menandatangani perjanjian lisensi paten standar 5G dengan Qualcomm" dan sedang dalam "proses memenuhi perjanjian tersebut."