JAKARTA – Sejak mendarat di Bumi pada September tahun lalu, asteroid Bennu masih diteliti hingga saat ini. Para ilmuwan terus meneliti sampel asteroidnya hingga menemukan berbagai unsur di dalamnya.
Tim Analis Sampel OSIRIS-REx, misi yang membawa sampel Bennu ke Bumi, merilis hasil pengamatan belum lama ini. Mereka mengungkapkan bahwa Bennu mengandung bahan asli pembentuk tata surya seperti karbon, nitrogen, dan senyawa organik.
Namun, temuan yang penting bagi para ilmuwan adalah magnesium-natrium fosfat, senyawa biokimia yang ditemukan di seluruh makhluk hidup. Senyawa ini tidak terdeteksi dalam penginderaan jauh sehingga temuannya cukup mengejutkan.
Dante Lauretta, salah satu peneliti, mengatakan bahwa magnesium-natrium fosfat memberikan petunjuk mengenai asal-usul asteroid tersebut. Ada kemungkinan asteroid ini pernah menjadi bagian dari planet yang memiliki kandungan air.
"Keberadaan dan keadaan fosfat, bersama dengan unsur dan senyawa lain di Bennu, menunjukkan masa lalu asteroid yang suram,” kata Dante. "Bennu berpotensi menjadi bagian dari dunia yang lebih basah. Meskipun demikian, hipotesis ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut.”
Meski sampel batuan ini diperkirakan pernah berinteraksi dengan air, Bennu tetap menjadi asteroid primitif atau tersusun dari material sisa pembentukan tata surya. Proporsi unsur batuan ini sangat mirip dengan Matahari menurut para ilmuwan.
BACA JUGA:
Dante menjelaskan bahwa temuan ini membuktikan bahwa penelitian material sangat penting untuk dilakukan, khususnya untuk asteroid seperti Bennu. "Material ini memegang kunci untuk mengungkap proses rumit pembentukan tata surya."
Bennu akan terus diteliti hingga beberapa bulan dan tahun mendatang. Terlebih lagi, pecahan sampel Bennu akan diteliti oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Setelah sampel ini dikirimkan dan diteliti lebih lanjut, para ilmuwan mungkin bisa menemukan bahan atau senyawa lainnya.