Bagikan:

JAKARTA - Departemen Kehakiman Amerika Serikat berencana untuk memfokuskan gugatan yang akan datang terhadap TikTok pada tuduhan bahwa platform media sosial populer tersebut melanggar hak privasi anak-anak. Gugatan kali ini, bukan pada klaim bahwa mereka menyesatkan pengguna dewasa tentang praktik privasi data mereka.

Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) telah menyelidiki potensi pelanggaran oleh TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance, dan merujuk kasus ini ke Departemen Kehakiman pada Selasa, 18 Juni.

"Penyelidikan mengungkapkan alasan untuk mempercayai bahwa terdakwa yang disebutkan melanggar atau akan melanggar hukum dan bahwa proses ini adalah untuk kepentingan umum," kata FTC dalam sebuah pernyataan.

Reuters pertama kali melaporkan pada tahun 2020 bahwa FTC dan Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki tuduhan bahwa aplikasi media sosial populer ini gagal memenuhi kesepakatan tahun 2019 yang bertujuan melindungi privasi anak-anak.

TikTok mengatakan bahwa mereka sangat tidak setuju dengan tuduhan FTC dan kecewa bahwa agen tersebut memutuskan untuk mengejar gugatan.

Penyelidikan ini terpisah dari kekhawatiran yang sedang berlangsung di Kongres tentang potensi data dari 170 juta pengguna TikTok di AS yang dapat diakses secara tidak sah oleh pemerintah China. TikTok menyangkal tuduhan tersebut.

TikTok sedang menantang undang-undang yang disahkan pada bulan April yang mengharuskan perusahaan induknya yang berbasis di China, ByteDance, untuk melepaskan aset TikTok di AS pada 19 Januari atau menghadapi larangan.

ByteDance mengatakan dalam kasus pada hari Kamis, 20 Juni, bahwa larangan tidak dapat dihindari tanpa intervensi pengadilan, dan bahwa divestasi "tidak mungkin secara teknologi, komersial, atau hukum."