Bagikan:

JAKARTA – Penjualan Vision Pro tidak terlalu baik setelah empat bulan diluncurkan. Menurut Analis Ming-Chi Kuo pada April lalu, Apple berusaha mengurangi angka produksi dari teknologi komputer spasial buatannya.

Ada beberapa faktor yang membuat Vision Pro menjadi kurang diminati. Selain karena perangkatnya yang tidak fleksibel untuk digunakan sepanjang hari, perangkat ini dibanderol dengan harga yang sangat mahal. Sepertinya, Apple menyadari masalah ini.

Salah satu karyawan dari produsen komponen utama Vision Pro, dikutip dari The Information, mengatakan bahwa pengerjaan Vision Pro generasi berikutnya sedang ditangguhkan. Hal ini dilakukan setelah penjualan Vision Pro generasi pertama melambat.

Untuk meningkatkan angka penjualan Vision Pro generasi kedua, Apple berusaha meluncurkan komputer spasial dengan harga yang lebih murah. Sayangnya, Apple harus mengorbankan beberapa hal menurut pihak yang mengetahui proses pembuatan Vision Pro.

Apple akan menghilangkan beberapa fitur tanpa mengurangi resolusi dari generasi sebelumnya. Apple juga akan membuat perangkatnya menjadi sepertiga lebih ringan agar pengguna lebih nyaman dalam menggunakan perangkat tersebut di mana pun.

Rencananya, Apple akan meluncurkan dua perangkat Vision dan salah satunya akan dijual seharga iPhone yang paling mahal. Bloomberg sempat melaporkan pada akhir tahun lalu bahwa Vision termurah akan dijual sekitar 1.500 dolar AS hingga 2.500 dolar AS (Rp24 juta hingga Rp40 juta).

Menurut laporan The Information, Apple sedang kesulitan dalam menurunkan harga Vision termurah karena ada banyak fitur yang dikorbankan. Dengan kesulitan ini, Apple mungkin tidak akan mencapai target mereka, yaitu meluncurkan Vision Pro tahun depan.