Bagikan:

JAKARTA - Pertumbuhan pasar kripto kiat positif. Terutama di Indonesia, hingga April 2024 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebutkan bahwa investor kripto telah mencapai 20,16 juta. 

Menyoal potensi pasar, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan pertumbuhan ini kuat diikuti dengan meningkatnya adopsi institusional, termasuk potensi akan disetujui dan diluncurkannya ETF Ethereum spot dalam satu atau dua bulan ke depan.

Menurut Fahmi, ETF Ethereum spot berbeda dengan Bitcoin, karena Ethereum memiliki ekosistem token yang berbeda di mana pemilik ETH bisa menggunakan aset digital tersebut untuk melakukan staking di jaringan blockchain Ethereum dan mendapatkan reward.

“Hal itu tidak bisa dilakukan di blockchain Bitcoin yang menggunakan mekanisme konsensus Proof of Work,” kata Fahmi dalam pernyataan yang diterima dikutip Kamis, 13 Juni. 

Tidak berhenti sampai di situ, dengan berkembangnya teknologi restaking dan juga platform seperti Eigen Layer di mana lapisan keamanan Ethereum dapat diintegrasikan dengan modul software lainnya, para pemilik ETH bisa mendapatkan potensi reward yang berlipat. 

“Potensi reward tersebut dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor ETF apabila kemudian dapat turut terintegrasi dalam produk ETF Ethereum spot yang akan diluncurkan,” imbuhnya.

Fahmi menambahkan, dengan semakin beragamnya produk investasi kripto yang dapat diakses dengan mudah oleh para investor tradisional di Amerika Serikat, adopsi kripto berpotensi dapat semakin berkembang. 

“Terlebih dengan semakin banyaknya inovasi yang bermunculan di dalam ekosistem kripto sendiri yang menjanjikan potensi terhadap terciptanya peluang baru yang menarik,” pungkas Fahmi.