JAKARTA - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) baru saja mengungkapkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia sudah mencapai 20,16 juta investor hingga bulan April lalu.
Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku dan Ketua Umum Aspakrindo-ABI mengatakan demografi usia investor kripto mayoritasnya merupakan generasi muda, dengan 65 persen pengguna berusia 18-35 tahun.
Menurut Robby, selain kemudahan investasi yang ditawarkan, besarnya minat masyarakat berusia muda terhadap aset kripto juga didorong oleh peran influencers atau Key Opinion Leaders (KOL).
“Beberapa tahun terakhir ini, kita berada di influencers era, yang mana influencers menjadi salah satu sumber informasi masyarakat, termasuk generasi muda. Sama hal nya dalam berinvestasi, influencers yang lebih dulu berinvestasi kripto turut mengedukasi seputar aset kripto, cara kerjanya, dan tips berinvestasi,” jelas Robby pada Rabu, 12 Juni.
Namun, Robby menambahkan, tidak hanya sebagai menarik minat masyarakat, influencer juga disebut sebagai tombak literasi dan edukasi digital untuk mengajak masyarakat berinvestasi di platform yang sudah terdaftar di Bappebti.
“Karena perannya dalam mengedukasi masyarakat, influencers juga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk berinvestasi kripto pada platform yang aman,” tambahnya.
BACA JUGA:
Melihat dampak ini, Robby optimis industri kripto di Indonesia akan terus tumbuh, apalagi dengan adanya sinergi berbagai stakeholders sesuai dengan porsinya masing-masing.
“Dari sisi regulator, pemerintah telah berupaya untuk terus memprioritaskan keamanan investor. Begitu juga dengan influencers dan komunitas dalam mengedukasi masyarakat untuk berinvestasi dengan aman dan nyaman,” pungkas Robby.