Bagikan:

JAKARTA - Sebagai komitmen dalam mendukung perkembangan pasar kripto di Indonesia, Reku bersama Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) menyelenggarakan program literasi kripto ke empat kampus di Indonesia hingga akhir tahun 2023. 

Selain melalui kegiatan edukasi ini, Reku juga terus mendukung peran asosiasi di ekosistem kripto. Dalam hal ini ABI dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) yang sudah resmi melakukan penggabungan, menjadi awalan yang baru untuk memperkuat sinergi ekosistem kripto dan blockchain di Tanah Air. 

Robby selaku Ketua Umum Aspakrindo sekaligus Chief Compliance Officer (CCO) Reku menyatakan penggabungan Aspakrindo - ABI akan mendorong kolaborasi anta stakeholders yang lebih efektif dalam menjawab peluang serta tantangan yang ada.

Melalui penggabungan ini, Apakrindo dan ABI berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan edukasi, transparansi, serta memastikan operasional ekosistem kripto dan blockchain berjalan dengan sehat. 

Sebagai pelaku exchange, Robby menambahkan, penggabungan Aspakrindo - ABI dapat mempercepat proses koordinasi untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengembangkan ekosistem kripto yang berkelanjutan. 

Ke depannya, Reku siap memberikan dukungan penuh untuk segala upaya kolaborasi, termasuk dengan asosiasi dan regulator demi mendorong potensi ekosistem kripto. 

"Di antaranya seperti peningkatan adopsi kripto serta variasi produk dan layanan di ekosistem, dan penanggulangan platform ilegal,” imbuhnya.

Senada dengan Robby, Asih Karnengsih selaku Executive Director Aspakrindo - ABI mengatakan Aspakrindo - ABI memiliki visi yang sama untuk menyatukan dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Ke depannya, Robby menekankan Reku terus melanjutkan kolaborasi bersama multi-stakeholders.