JAKARTA – Pesawat Starliner milik Boeing kembali mengalami kebocoran helium. Dikonfirmasi langsung oleh NASA pada 10 Juni, pesawat yang sedang berada di stasiun luar angkasa itu mengalami kebocoran kelima.
Melalui pengumuman yang dibagikan di situs resmi, NASA mengatakan bahwa teknisi dari program pengujian Boeing sedang menganalisis masalah kebocorannya. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah Starliner bisa kembali ke Bumi tepat waktu.
"Tim saat ini sedang menilai dampak apa, jika ada, lima kebocoran kecil pada manifold helium modul layanan terhadap sisa misi. Para insinyur mengevaluasi pasokan helium berdasarkan tingkat kebocoran saat ini," kata NASA.
Temuan saat ini menunjukkan bahwa Starliner memiliki sisa helium yang memadai dan cukup untuk perjalanan selama 70 jam. Starliner pun hanya memerlukan waktu tujuh jam untuk lepas dari stasiun luar angkasa dan mendarat di Bumi.
Selain mengamati dampaknya, teknisi dari NASA juga telah mengevaluasi katup isolasi oksidator Sistem Kontrol Reaksi (RCS) di modul servis yang tidak tertutup dengan benar. Pemeriksaan ini berhasil dilakukan pada Minggu, 9 Juni lalu.
"Semua oksidator dan katup bahan bakar lainnya dalam modul servis diputar secara normal. Katup isolasi oksidator yang dicurigai tidak diputar pada pemeriksaan baru-baru ini. Ini akan tetap ditutup selama sisa misi," jelas NASA.
BACA JUGA:
Sementara itu, Juru Bicara NASA, Josh Finch, mengatakan kepada Spacenews bahwa kebocoran kelima berhasil terdeteksi saat pengarahan pasca-docking. Untungnya, kebocoran yang ditemukan jauh lebih kecil dibandingkan kebocoran yang ditemukan sebelumnya.
Seperti yang dijelaskan NASA, kebocoran pasca-docking merupakan kebocoran kelima dari pesawat Starliner. Kebocoran pertama terjadi sebelum peluncuran Starliner pada 5 Juni dan kebocoran kedua terdeteksi pada 6 Juni.
Beberapa jam setelah peluncuran, NASA dan Boeing menyadari adanya kebocoran ketiga. Bukan hanya satu, melainkan di dua bagian sekaligus. Kebocoran keempat ditemukan setelah docking dan kebocoran kelima terungkap saat persiapan ingin kembali ke Bumi.