JAKARTA - Berbekal visi yang berani dan komitmen yang kuat terhadap inovasi, Polygon mengungkapkan rencana ambisiusnya yaitu program hibah senilai satu miliar dolar Amerika Serikat (sekitar Rp16,2 triliun) yang akan berlangsung selama sepuluh tahun mendatang.
Program ini dirancang untuk menyuntikkan sekitar 100 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp1,6 triliun) setiap tahunnya ke dalam proyek-proyek yang dapat memperkaya dan memajukan ekosistem Polygon serta Ethereum.
Dewan Perbendaharaan Komunitas Polygon akan memainkan peran kunci dalam mengawasi distribusi dana hibah ini, yang dimulai dengan alokasi awal 35 juta MATIC untuk musim pertama. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Polygon untuk membangun infrastruktur blockchain yang tidak hanya kuat tetapi juga diatur dan dikelola oleh komunitasnya sendiri.
Menurut informasi BitcoinNews, fokus utama program ini adalah untuk memberikan dukungan kepada para pengembang dan proyek-proyek yang berani mendorong batas-batas teknologi terdesentralisasi. Untuk memenuhi syarat mendapatkan hibah, proyek-proyek harus dibangun di atas platform Polygon atau bersedia untuk bermigrasi ke sana.
BACA JUGA:
Sejumlah proyek telah merasakan manfaat langsung dari pendanaan ini, termasuk Quickswap dan Intraverse, yang keduanya telah menunjukkan potensi pertumbuhan dan inovasi yang signifikan.
Proses aplikasi untuk musim pertama hibah akan tetap terbuka hingga 31 Agustus 2024, dengan dana yang tersedia untuk berbagai aplikasi blockchain, mulai dari infrastruktur dasar hingga aplikasi terdesentralisasi (dapps), termasuk platform pertukaran terdesentralisasi (dex).
Program hibah Polygon dirancang untuk mendukung proyek-proyek pada semua tahap pengembangan. Perbendaharaan Komunitas akan mengalokasikan dana secara bulanan, setelah proses seleksi dan tinjauan yang ketat. Meskipun tujuan utamanya adalah untuk memacu inovasi dalam ekosistem Polygon dan Ethereum, masih perlu waktu untuk membuktikan efektivitas distribusi dana sebesar seratus juta dolar Amerika Serikat setiap tahunnya.