Bagikan:

JAKARTA -Grup hiburan HYBE, yang merupakan rumah bagi grup K-pop BTS, telah meminta pengadilan di Amerika Serikat untuk memaksa platform media sosial X mengungkap identitas seorang pengguna yang dituduh melakukan fitnah dan pelecehan. Hal ini terungkap menurut dokumen pengadilan yang dikeluarkan baru-baru ini.

Permintaan untuk perintah pengadilan ini bertujuan untuk membantu pengaduan pidana yang diajukan oleh HYBE terhadap pengguna anonim dengan nama "@guiltyarchive" di Kantor Polisi Yongsan Seoul pada tanggal 2 Mei.

Kasus ini muncul menyusul desakan dari penggemar BTS untuk lebih melindungi grup tersebut dari rumor jahat di tengah perselisihan internal dengan sebuah sub-label. Beberapa penggemar, yang dikenal sebagai ARMYs, mengirim bunga dan truk berisi pesan dukungan ke markas besar HYBE di Seoul bulan ini dan mendesak perusahaan untuk mengambil tindakan hukum.

Operator akun tersebut mengatakan kepada Reuters dalam pesan langsung di X bahwa posting yang disebutkan dalam dokumen pengadilan tersebut "tidak fitnah terhadap beberapa artis tertentu" dan bahwa posting tersebut sudah dihapus.

Dalam dokumen hukum, pengacara HYBE mengatakan bahwa pernyataan "palsu" dan "fitnah" dari akun X, yang memiliki lebih dari 100.000 pengikut, telah menyebabkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi bisnis dan pemegang saham perusahaan.

Posting X yang disebutkan dalam pengajuan tersebut menyebutkan grup K-pop yang dikelola oleh HYBE dan anak perusahaannya termasuk BTS dan girl group, Le Sserafim.

Permintaan subpoena ini diajukan di Divisi San Francisco Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California, di mana markas besar X berada.