Bagikan:

Denpasar– CEO SpaceX Elon Musk resmi mengawali uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali pada Minggu, 19 Mei 2024. Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Musk tiba di lokasi sekitar pukul 16.40 WITA, mengenakan kemeja pendek warna hijau khas Bali. Setelah tiba, ia langsung memasuki Puskesmas Pembantu Sumerta Klod untuk melihat langsung penggunaan layanan internet Starlink di puskesmas tersebut.

Dalam kunjungannya, Musk menyampaikan pandangannya mengenai potensi Starlink dalam mendukung sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia. "Ini (Starlink) untuk kesehatan dan saya rasa bisa ditransformasikan untuk pendidikan juga. Kalau Anda bisa mengakses internet, Anda bisa mempelajari segalanya," ujarnya.

Setelah berkeliling dan mendengarkan hasil uji coba Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Musk melakukan penandatanganan kerja sama yang didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Selain mengikuti uji coba secara langsung, Musk juga mendengarkan pemaparan penggunaan jaringan internet satelit Starlink di Puskesmas Pembantu Bungbungan di Kabupaten Klungkung dan Puskesmas Pembantu Tabarfane di Kepulauan Aru secara daring.

Dokter Aris, Kepala Puskesmas Pembantu Bungbungan, menceritakan bahwa sebelum menggunakan layanan internet Starlink, mereka mengalami kesulitan dalam mengakses internet. "Puskesmas Pembantu Bungbungan ini melayani 3.600 keluarga melalui posyandu juga. Posyandu menggunakan aplikasi-aplikasi untuk mendata, sebelum menggunakan Starlink kecepatannya hanya sampai 17 Mbps, sekarang sudah sampai 113 Mbps," jelasnya.

Ia mencontohkan penggunaan sinyal Starlink saat mengunggah data pencatatan kondisi bayi, di mana jaringan yang cepat menunjukkan keberhasilan yang turut membantu Kementerian Kesehatan dalam mengumpulkan data melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

Melalui daring, Musk dan jajaran menteri juga terhubung dengan Kepala Puskesmas Pembantu Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang bernama Dokter Kristian. "Puskesmas kami berada di kepulauan kecil dengan penduduk 2.450 jiwa dan sebelumnya sangat kesulitan menginput data karena internet disini sangat lambat, harus pergi ke kota yang memakan waktu 2-3 jam," tutur Kristian.

Dengan pemasangan layanan Starlink, ia berharap puskesmas pembantu lainnya turut mendapatkan program yang sama dan dibantu pemerintah secara gratis. Diketahui, di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod Denpasar, jaringan internet yang baik sangat berguna untuk penggunaan USG dan imunisasi, pengunggahan data di ASIK, serta menghubungkan dengan WhatsApp karena petugas kesehatan akan menyampaikan notifikasi ke pengguna layanan kesehatan.

Di Puskesmas Pembantu Bungbungan, Kabupaten Klungkung, jaringan stabil sangat diperlukan untuk keperluan posyandu, ASIK, dan pesan WhatsApp. Sementara di Puskesmas Pembantu Tabarfane, Kabupaten Kepulauan Aru, jaringan internet cepat membantu proses skrining Penyakit Tidak Menular (PTM).

Dengan kehadiran layanan internet Starlink, diharapkan lebih banyak puskesmas pembantu di seluruh Indonesia dapat memperoleh akses internet cepat. Hal ini akan mendukung peningkatan layanan kesehatan dan kemudahan akses informasi, memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat luas, terutama di daerah-daerah terpencil.