Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjalin kerja sama dengan Starlink, layanan telekomunikasi berbasis satelit, untuk memberikan akses internet yang cepat ke seluruh puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).

Penandatangan kerja sama ini dilaksanakan melalui uji coba Starlink di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, yang sekaligus menjadi lokasi peresmian kerja sama, dan Pustu Bungbungan, Klungkung, yang memiliki keterbatasan akses internet.

Kemenkes berharap kehadiran satelit Starlink ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Indonesia, yang selama ini memiliki tantangan geografis dan tidak dapat dijangkau oleh kabel fiber.

“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikutip Senin, 20 Mei.

Budi juga berharap, semua puskesmas dapat mengakses internet yang layak sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan Puskesmas yang berada di daerah perkotaan.

Karena, menurut Menkes Budi, adanya jaringan internet yang andal ini akan memudahkan akses komunikasi antar layanan kesehatan di setiap daerah, sehingga pelaporan dan fasilitas kesehatan bisa diberikan secara real-time.

Tidak lupa, kerja sama ini juga menjadi bentuk dukungan dalam mewujudkan agenda transformasi digital di sektor layanan kesehatan di Indonesia. 

Uji coba ini juga dimaksudkan untuk mengetahui pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), atau penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK).

“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah. Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” kata CEO SpaceX, Elon Musk.