JAKARTA - Australia tengah bersiap untuk memperkenalkan Bitcoin exchange-traded funds (ETFs), sebuah langkah yang terinspirasi oleh permintaan yang meningkat untuk dana Bitcoin di Amerika Serikat. Tahun 2024 sendiri, dana Bitcoin AS telah mengumpulkan dana yang mengesankan sebesar $53 miliar (sekitar Rp861,25 triliun). Investor di Australia akan segera memiliki kesempatan yang sama seperti rekan-rekan mereka di AS untuk berpartisipasi di pasar Bitcoin melalui dana yang diatur.
Perusahaan-perusahaan terkemuka seperti VanEck Associates Corp. dan BetaShares Holdings Pty sedang berupaya untuk meluncurkan Bitcoin ETFs di Australian Securities Exchange (ASX), yang menangani sebagian besar perdagangan saham di negara tersebut. Diperkirakan bahwa ETF Bitcoin pertama akan mendapatkan persetujuan untuk diperdagangkan di pasar utama ASX pada akhir tahun 2024.
Langkah ini mengikuti jejak kesuksesan Bitcoin ETFs di Amerika Serikat, di mana penawaran dari raksasa keuangan seperti BlackRock Inc dan Fidelity Investments telah berkontribusi signifikan pada total dana yang terkumpul. Hong Kong juga tidak mau ketinggalan, dengan rencana peluncuran dana yang berinvestasi langsung di Bitcoin dan Ethereum pada akhir April.
Pasar kripto telah menyaksikan keuntungan yang signifikan, dengan Bitcoin mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $72.689 (sekitar Rp1,18 triliun) pada 13 Maret. Kenaikan ini telah memicu penerbitan ETF untuk memanfaatkan tren bullish, dengan banyak yang mengantisipasi pertumbuhan berkelanjutan di ruang aset digital.
BACA JUGA:
ETF Bitcoin di Australia
Australia memiliki potensi besar untuk ETF Bitcoin, dengan sektor pensiun yang kokoh bernilai $2,3 triliun (sekitar Rp37,38 kuadriliun), dan sebagian besar, sekitar 25%, berada dalam dana superannuation yang dikelola sendiri (SMSFs). Para ahli industri, seperti Jamie Hannah dari VanEck Australia, percaya bahwa dana-dana ini dapat menjadi pemain pasar utama untuk ETF Bitcoin.
Gelombang aplikasi ETF Bitcoin saat ini merupakan upaya kedua di Australia. Dua tahun lalu, CBOE Australia mencoba meluncurkan ETF Bitcoin spot pertama, namun gagal mendapatkan perhatian yang cukup. Cosmos Asset Management, yang berbasis di Sydney, meluncurkan ETF Bitcoin pada tahun 2022 namun akhirnya menariknya dari daftar karena aliran dana yang tidak memadai.
Para ahli industri kini menempatkan taruhan mereka pada ASX, dengan harapan bahwa penitipan token yang aman akan menjadi aspek kunci yang diperiksa oleh bursa.
Meskipun harga Bitcoin baru-baru ini mengalami penurunan, investor Australia tetap optimis tentang prospek jangka panjang cryptocurrency. Lisa Wade dari DigitalX menyatakan bahwa warga Australia dapat mengalokasikan hingga 10% dari portofolio mereka untuk cryptocurrency, yang dapat merevolusi dunia keuangan.