Bagikan:

JAKARTA - Di tengah meningkatnya perdebatan di komunitas Ethereum, Vitalik Buterin, salah satu pendiri Ethereum, memberikan klarifikasi mengenai transisi jaringan dari Proof-of-Work (PoW) ke Proof-of-Stake (PoS). Buterin merespons langsung terhadap postingan Amanda Cassatt, seorang pengusaha Amerika.

Cassatt menyebutkan bahwa banyak anggota komunitas Ethereum secara pribadi tidak setuju dengan transisi ke PoS. Dia menyoroti keinginan beberapa anggota agar Ethereum tetap menggunakan PoW.

Seorang anggota forum menanyakan alasan di balik preferensi untuk PoW, dengan mengatakan bahwa transisi ke PoS akan membantu Ethereum meninggalkan citra negatif sebagai ‘kasino yang boros energi’.

Buterin menekankan bahwa PoW cenderung terpusat dan bahwa PoS akan mendukung desentralisasi jaringan. Dia menyatakan bahwa PoW hanyalah fase sementara sebelum beralih ke PoS, yang telah disadari oleh banyak entitas.

Bitcoin, yang menggunakan PoW, telah mencapai rekor tertinggi lebih dari $73.000 (sekitar Rp1.183.615.000). Meskipun ada ketidaksetujuan dalam komunitas Ethereum, pengembang utama berargumen bahwa PoS dapat meningkatkan kinerja blockchain.

Ethereum telah melalui transisi yang dikenal sebagai The Merge, yang menggabungkan mainnet dengan Beacon Chain, mengubah Ethereum dari PoW ke PoS. Transisi ini mengakhiri peran penambang, dengan validator yang melakukan staking ETH untuk menambahkan blok ke blockchain.

The Merge diklaim dapat mengurangi konsumsi energi Ethereum hingga 99,95%. Buterin menyampaikan pada Konferensi Komunitas Ethereum bahwa The Merge telah menyelesaikan sekitar 55% dari rencana pertumbuhan Ethereum.