JAKARTA – Pasca peningkatan The Merge Ethereum pada pertengahan September kemarin, yang menandai transisi kripto nomor dua beralih ke Proof-of-Stake (PoS) dari model Proof-of-Work (PoW). Baru-baru ini, pendiri Ethereum Vitalik Buterin menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan Ether untuk jangka panjang.
Pernyataan tersebut disampaikan Buterin dalam podcast Bankless. Dia menyebutkan dua prioritas utama untuk komunitas ETH pasca Ethereum Merge. Salah satunya adalah skalabilitas.
“Saya pikir ada dua prioritas besar. Salah satu prioritasnya adalah untuk mendapatkan penskalaan. Dan yang saya maksudkan adalah di semua lapisan ekosistem, seperti menyiapkan protokol Ethereum sepenuhnya, yang mencakup hal-hal seperti sharding prototank, menyiapkan roll-up itu sendiri agar sepenuhnya siap untuk pengguna, menyiapkan aplikasi di atasnya, menyiapkan infrastruktur jembatan yang baik di antara mereka, menyiapkan semua dompet untuk mendukung mereka ... Tidak hanya membantu transisi ke Ethereum yang sepenuhnya berpusat pada roll-up selesai,” kata Vitalik Buterin, dikutip dari DailyHodl.
BACA JUGA:
Selanjutnya, Buterin menyatakan transisi Ethereum dari PoW boros energi ke PoS yang diklaim ramah lingkungan merupakan transisi yang penting bagi perkembangan ekosistem platform smart-contract.
“Saya pikir ini adalah transisi yang harus terjadi dan saya pikir sampai batas tertentu ini adalah transisi yang tak terhindarkan karena seiring dengan pertumbuhan ekosistem, biaya untuk mengubah berbagai hal meningkat, dan kemudian mulai ada semua masalah peraturan ini dan banyak pemangku kepentingan yang ada...” tambahnya.
Dengan suksesnya The Merge, dia menegaskan bahwa pengembang Ethereum tidak perlu terburu-buru melakukan perubahan protokol secara besar-besaran. Selain itu, komunitas Ether juga akan menjadi lebih pragmatis seiring berjalannya waktu. Meski begitu, pendiri Ethereum tersebut menyatakan hanya punya waktu yang sempit untuk menerapkan perubahan yang diharapkan pada blockchain Ethereum.
Sebagai informasi, Ethereum diluncurkan secara resmi pada 30 Juli 2015. Koin utamanya, ETH, telah menempati posisi kedua di bawah Bitcoin sebagai mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Saat penulisan, ETH diperdagangkan di harga Rp20.950.997 per koin. Harga ETH mengalami kenaikan sebesar 5,5 persen dalam 24 jam terakhir.