JAKARTA - Ethereum mencatat penurunan biaya gas yang signifikan, mencapai titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Data dari Dune Analytics menunjukkan harga gas median hanya 6,43 gwei, sebuah angka yang belum pernah terlihat sejak tahun-tahun awal platform. Penurunan ini tidak hanya memudahkan transaksi bagi pengguna tetapi juga berpotensi memicu kenaikan harga ETH.
Meskipun Ethereum terus berjuang melawan pesaing seperti Solana, mata uang ini tetap menjadi pilihan utama untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan proyek keuangan terdesentralisasi (DeFi). Persaingan yang meningkat ini, ironisnya, mungkin telah berkontribusi pada jaringan Ethereum, yang pada gilirannya menurunkan biaya gas.
BACA JUGA:
Santiment, perusahaan analisis on-chain, melaporkan bahwa biaya rata-rata transaksi di jaringan Ethereum telah turun menjadi hanya $1,12 (sekitar Rp18.250) per transaksi, menandai biaya rata-rata harian terendah sejak 18 Oktober. Penurunan ini mencerminkan siklus sentimen pasar, di mana biaya transaksi cenderung meningkat di puncak pasar dan menurun saat pasar mencapai dasar.
Pasar telah mengalami retracement selama enam minggu terakhir, dan penurunan biaya transaksi ini menandakan kurangnya permintaan dan tekanan yang berkurang pada jaringan Ethereum. Ini bisa menjadi indikator awal dari pemulihan yang lebih cepat bagi Ethereum dan altcoin terkait lainnya daripada yang diperkirakan banyak orang.