Bagikan:

JAKARTA – Ethereum dikenal dengan biaya transaksinya yang tinggi, laporan baru-baru ini rata-rata gas fee di blockchain Ethereum telah mengalami penurunan dan mencapai 15,31 dolar AS. Sedangkan biaya transaksi rata-rata mencapai 6,67 dolar AS. Ini merupakan penurunan biaya transaksi paling rendah dalam jaringan Ethereum sejak September 2021.

Dengan penurunan biaya transaksi secara signifikan dalam jaringan Ethereum berpotensi menarik minat para pengguna kripto lebih luas lagi untuk membeli token-token yang menggunakan jaringan ETH. Perdagangan kripto ETH saat ini merupakan yang paling murah sejak satu tahun lebih.

Dilansir dari Cryptopotato, Penurunan biaya transaksi ini diikuti oleh sejumlah jaringan lapis kedua (layer 2) seperti Polygon dan lain-lain. Hampir semua infrastruktur populer tersebut mencapai rata-rata biaya transaksi 1 dolar AS untuk mengirim ETH. Sedangkan untuk menukar atau swap token hanya dikenai biaya 0,31 hingga 2,18 dolar AS menurut laporan L2Fees.

Ethereum memiliki banyak utilitas seperti aplikasi terdesentralisasi (DApps) besar, smart-contract untuk aplikasi perusahaan, altcoin, shitcoin, stablecoin, NFT, dan berbagai produk inovatif lain yang menggunakan jaringan Ethereum.

Utilitas blockchain Ethereum yang kompleks ini telah mendorong biaya transaksinya, juga semakin menambah rumit adopsinya dalam waktu dekat. Ini menimbulkan persaingan ketat dari berbagai blockchain dan proyek skalabilitas lain.

Kendati demikian, biaya transaksi dalam jaringan Ethereum kini sudah berubah. Data dari Bitinfocharts melaporkan bahwa rata-rata biaya transaksi di blockchain Ethereum telah mencapai 15,31 dolar AS, meski biaya sempat turun ke 13 dolar AS.

Hal ini menunjukkan penurunan lebih dari 75 persen dalam harga biaya rata-rata sejak November 2021, saat itu biaya transaksi mencapai biaya rata-rata lebih dari 62,8 dolar AS.

Menurunnya biaya transfer ETH ke harga 6,67 dolar AS telah memberikan angin segar bagi para pengguna Ethereum yang ingin melakukan pembayaran atau transaksi sederhana lewat jaringan tersebut.

Kenapa Biaya Penting?

Permasalahan biaya transaksi atau gas fee sangat penting untuk keberlanjutan blockchain Ethereum maupun blockchain lainnya. Dalam jaringan Ethereum maupun jaringan lain, pengguna yang melakukan transaksi bersaing dalam proses penawaran supaya operasi mereka bisa diproses lebih cepat.

Sederhananya, semakin banyak biaya yang dibayarkan kepada penambang, semakin cepat waktu konfirmasi transaksi pengguna. Berbeda dengan Bitcoin, Ethereum tidak hanya digunakan untuk mentransfer kekayaan milik pengguna tetapi ini adalah blockchain yang sangat lengkap dan mampu menjalankan DApps dengan operasi yang kompleks.

Namun, semakin tinggi kompleksitasnya maka semakin banyak juga daya penambangan yang diperlukan untuk menjalankan transaksi. Oleh karena itu, adalah hal yang lumrah jika dikenai biaya beberapa ratus dolar untuk menukar token, terutama pada perdagangan cepat di mana dalam beberapa detik saja bisa menentukan untung atau ruginya token yang akan ditukar atau swap.

Untuk itu, pengembang Ethereum berupaya meringankan beban tersebut dengan menghadirkan solusi utama yakni Layer Konsensus Ethereum yang baru yaitu ETH2.0. Pendiri Ethereum Vitalik Buterin memperkirakan bahwa ETH2.0 ini akan memperkenalkan solusi skalabilitas seperti sharding yang berpotensi meningkatkan pemrosesan transaksi mendekati 100.000 transaksi per detik.

Meski begitu, upaya untuk mencapai hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Opsi lainnya adalah menggunakan solusi layer-2 seperti Polygon atau Loopring, di mana biaya transaksinya kurang dari 1 dolar AS. Hingga saat ini blockchain Ethereum memiliki pesaing berat seperti Binance Smart Chain (BSC) dan Solana yang mana biaya transaksi dalam kedua jaringan tersebut lebih murah daripada Ethereum.