JAKARTA – YouTube, platform streaming video, diduga menampilkan konten pembuatan senjata kepada anak di bawah umur. Konten ini tidak bisa diabaikan sehingga akan didalami oleh Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg.
Berdasarkan laporan Engadget, Bragg ingin bertemu langsung dengan CEO YouTube Neal Mohan dan bertanya mengapa konten pembuatan senjata hantu bisa dipublikasikan di platform tersebut. Ia juga ingin mengetahui kenapa algoritma videonya bisa menyasar anak muda.
Bragg mengirimkan surat permintaan untuk bertemu kepada Mohan. Di dalam surat tersebut, Bragg menyinggung studi Proyek Transparansi Teknologi Tahun 2023 yang menunjukkan bahwa YouTube merekomendasikan video pembuatan senjata hantu.
Video ini setidaknya akan muncul setelah pengguna lelaki di bawah umur memutar 100 video game. Sebenarnya, tidak masalah jika konten senjata yang ditonton adalah game Call of Duty, tetapi yang YouTube tampilkan adalah senjata asli yang membahayakan.
BACA JUGA:
Senjata hantu merupakan senjata api yang dirakit dengan suku cadang atau komponen cetakan 3D yang bisa dibeli sebagai kit. Senjata ini menjadi masalah karena tidak memiliki nomor seri, sulit untuk dilacak, dan bisa diperoleh tanpa pemeriksaan latar belakang.
Rekomendasi pembuatan senjata hantu ini berkaitan dengan kasus anak muda di New York City yang memiliki senjata. Anak-anak itu mengaku membuat senjatanya sendiri dengan bantuan tutorial YouTube. Hal ini yang menjadi perhatian Bragg.
Sebenarnya, YouTube sudah berusaha untuk menghapus video-video tersebut, tetapi upaya YouTube tampaknya belum maksimal. Platform video itu harus memperhatikan moderasi konten mereka dan mencari cara untuk memblokir videonya melalui sistem.
YouTube sempat mengatakan kepada New York Daily News bahwa mereka berusaha meninjau konten pembuatan senjata dengan hati-hati. Mereka juga berkomitmen untuk menghapus berbagai konten yang melanggar kebijakannya, termasuk pembuatan senjata hantu.