JAKARTA - Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi kekuatan pendorong inovasi dan kemajuan. Baru-baru ini, langkah penting telah diambil oleh Aliansi Kekecerdasan Buatan Super (Super Artificial Intelligence), yang mengumumkan penggabungan sejumlah token AI menjadi token ASI yang akan terjadi pada awal Mei.
Penggabungan ini merupakan hasil dari persetujuan yang diberikan oleh komunitas Fetch.ai, SingularityNET, dan Ocean Protocol. Ketiga entitas ini telah memutuskan untuk menyatukan token FET, AGIX, dan OCEAN menjadi satu: token ASI. Dengan total pasokan yang mencapai 2,63055 miliar token, penggabungan ini diharapkan akan menghasilkan token ASI yang berubah menjadi salah satu dari 20 kripto terbesar dengan kapitalisasi pasar yang diproyeksikan mencapai $7,5 miliar (sekitar Rp121,275 triliun).
Kesatuan Visi dan Misi
Humayun Sheikh, ketua Aliansi Kekecerdasan Buatan Super dan CEO Fetch.ai, menyatakan kegembiraannya atas kesuksesan proses pemungutan suara penggabungan token.
“Ini menandai awal babak baru dalam pengembangan AI, di mana upaya kolektif kita akan mendorong kemajuan menuju AGI dan ASI terdesentralisasi,” ujarnya. Misi mereka adalah menciptakan infrastruktur AI terdesentralisasi dalam skala besar, memastikan praktik-praktik etis dan terpercaya. Dengan menggabungkan platform-platform mereka, mereka berharap dapat memberdayakan pengembang dan pengguna serta memupuk ekosistem AI yang lebih demokratis dan transparan.
BACA JUGA:
Dr. Ben Goertzel, pendiri dan CEO SingularityNET, menekankan visi bersama untuk meluncurkan AGI dan ASI secara terbuka, demokratis, dan terdesentralisasi. “Penggabungan token ini membawa kami lebih dekat ke tujuan tersebut dan memperkuat kemampuan kami untuk menantang kendali Big Tech atas AI,” katanya.
Kinerja Token AI di Pasar Kripto
Menariknya, AI telah menjadi salah satu narasi kripto yang paling menguntungkan di kuartal pertama tahun ini. Laporan terbaru dari CoinGecko menunjukkan bahwa token-token AI mencatat keuntungan rata-rata sebesar 222%. Bruce Pon, Pendiri dan CEO Ocean Protocol, menyampaikan antusiasmenya, “Kami senang bahwa komunitas Fetch dan SingularityNet telah melewati rintangan ini dan menyetujui penggabungan token. Kami sangat bersemangat untuk memulai.”
Aliansi ini bertujuan untuk mendemokratisasi infrastruktur AI, menantang dominasi Big Tech dalam pengembangan dan monetisasi AI. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat membuka jalan bagi inovasi yang lebih besar dan ekosistem yang lebih inklusif di mana setiap individu dapat berpartisipasi dalam revolusi AI.