JAKARTA - Babak baru dalam evolusi kecerdasan buatan (AI), tiga perusahaan terkemuka di sektor web3 dan AI, Fetch.AI, SingularityNET (SNET), dan Ocean Protocol, telah mengumumkan penggabungan token kripto mereka. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan Kecerdasan Buatan Super (ASI) yang akan dioperasikan oleh Superintelligence Collective, sebuah entitas yang berdedikasi untuk riset dan pengembangan AI bersifat open-source.
Fetch.AI, yang dikenal dengan platform multi-agent terdesentralisasi untuk aplikasi AI, SNET dengan pasar AI berbasis blockchain, dan Ocean Protocol sebagai platform pertukaran data yang menjaga privasi, kini bersatu dalam visi bersama. Aliansi ini diharapkan dapat memajukan Kecerdasan Buatan Umum (AGI) terdesentralisasi dan membuka jalan bagi inovasi selanjutnya dalam ASI.
Pendiri ketiga perusahaan, Humayun Sheikh, Ben Goertzel, dan Trent McConaghy, telah menyatakan komitmen mereka untuk menciptakan alternatif bagi dominasi Big Tech dalam pengembangan AI. Mereka percaya bahwa AI yang etis dan transparan haruslah desentralisasi, memungkinkan interaksi langsung antara pengembang dan pengguna tanpa perantara otoritas terpusat.
BACA JUGA:
Dalam usulan penggabungan token yang akan diajukan pada tanggal 27 Maret, anggota komunitas dari ketiga perusahaan akan memberikan suara dalam periode pertimbangan 14 hari. Jika disetujui, token FET akan bertransformasi menjadi ASI dengan total pasokan 2,63 miliar token dan harga awal $2,82 (sekitar Rp44.592,00). AGIX dan OCEAN akan mengikuti dengan tingkat konversi yang telah ditentukan, mengarah pada valuasi ASI sebesar $7,5 miliar.
Superintelligence Collective, yang akan dibentuk setelah persetujuan usulan, akan memiliki dewan pengawas dengan Sheikh sebagai ketua dan Goertzel sebagai CEO. Pon dan McConaghy akan mewakili Ocean Protocol dalam dewan tersebut. Meskipun akan berkolaborasi dalam ekosistem token ASI, ketiga perusahaan ini akan tetap beroperasi secara terpisah.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi AI desentralisasi sebagai alternatif yang kuat terhadap proyek-proyek AI yang dikontrol oleh perusahaan teknologi besar. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian mereka, aliansi ini berpotensi mempercepat pencapaian AGI dan ASI yang benar-benar independen dan terbuka untuk semua.