Bagikan:

JAKARTA – Mata uang kripto dan teknologi blockchain telah menjadi topik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini, tren kenaikan yang luar biasa terjadi di proyek blockchain yang berpusat pada kecerdasan buatan (AI) atau kripto AI.

Dimulai pada awal tahun 2023, beberapa proyek AI terkemuka telah meraih imbal hasil yang mengesankan, mengungguli rata-rata pasar sekitar lima kali lipat selama periode yang sama. Selain itu, adopsi cepat dan penerapan AI telah menjadi alasan di balik pertumbuhan ini.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengapa proyek kripto AI semakin populer dan apakah momentum baru-baru ini hanya kegembiraan yang tidak rasional atau ada perubahan fundamental di baliknya.

Pada Januari 2023, tiga proyek AI terbesar memperoleh rata-rata lebih dari 150 persen, yang menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat dan mengesankan. Saat ini, sebagian besar proyek AI terkemuka terus mengalami kenaikan harga, dengan beberapa proyek yang nilainya naik lebih dari dua kali lipat pada minggu pertama bulan Februari.

Namun, meskipun beberapa proyek sudah mapan dan berkinerja baik dalam beberapa minggu terakhir, sebagian besar masih berada di bawah nilai tertinggi sepanjang masa. Terintegrasinya teknologi AI dan blockchain menunjukkan potensi besar untuk mendorong kemajuan AI dan blockchain dalam industri ini.

5 Kripto Artificial Intelligence

Artikel ini akan membahas alasan di balik pertumbuhan proyek kripto berbasis AI. Berikut adalah lima proyek kripto blockchain teratas yang didukung oleh teknologi AI:

1. The Graph (GRT)

Platform The Graph mengindeks data dari berbagai blockchain dengan menggunakan AI untuk mengambil dan mengindeks data tersebut dengan lebih efisien. The Graph memberikan hibah senilai 60 juta dolar AS (Rp911 miliar) kepada Semiotic AI untuk penelitian dan pengembangan.

2. SingularityNET (AGIX)

Proyek ini mengintegrasikan teknologi blockchain dan AI dengan menyediakan platform terdesentralisasi untuk layanan AI, memungkinkan pengembang dan bisnis untuk memonetisasi algoritme dan model mereka sambil memungkinkan pengguna akhir untuk mengakses layanan AI.

3. Ocean Protocol (OCEAN)

Platform ini memungkinkan pertukaran data yang aman dan transparan untuk aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (ML). Ocean Protocol menggunakan teknologi blockchain dan kontrak pintar untuk memberikan lingkungan yang aman bagi penyedia data untuk memonetisasi data mereka dengan tetap memegang kendali atas penggunaannya.

4. Fetch.AI (FET)

Fetch menggunakan teknologi AI dan blockchain untuk memberi daya pada berbagai agen otonom, dengan tujuan menciptakan jaringan terbuka dan dapat dioperasikan di mana data dan layanan dapat dengan mudah diakses dan dimonetisasi.

5. Numerai (NMR)

Proyek ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menggerakkan dana lindung nilai yang terdesentralisasi dan crowdsource. Model kecerdasan buatan dari seluruh dunia dilatih dengan data keuangan terenkripsi untuk membuat prediksi yang diperdagangkan di pasar keuangan global.

Saat ini terdapat puluhan proyek kripto yang memanfaatkan AI dalam beberapa kapasitas, langkah ini menunjukkan potensi besar untuk mendorong kemajuan AI dan blockchain di masa depan. Semakin banyak proyek yang mengintegrasikan teknologi AI dan blockchain, semakin besar peluang untuk menciptakan jaringan yang terbuka, dapat dioperasikan, dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi dan model bisnis baru.