Bagikan:

JAKARTA - Sebuah aplikasi media sosial baru dengan fokus pada pembicaraan suara, bernama Airchat, telah diluncurkan kembali oleh tim yang dipimpin oleh pendiri AngelList, Naval Ravikant, dan mantan eksekutif Tinder, Brian Norgard.

Versi sebelumnya dari Airchat telah dirilis tahun lalu, tetapi aplikasi ini kembali dibangun dan diluncurkan kembali di platform iOS dan Android pada 13 April. Saat ini, Airchat hanya tersedia melalui undangan, namun aplikasi ini telah menduduki peringkat ke-27 dalam kategori jejaring sosial di App Store dari Apple.

Airchat menawarkan pengalaman yang familiar dan intuitif bagi pengguna, dengan kemampuan untuk mengikuti pengguna lain, menjelajahi umpan postingan, dan berinteraksi dengan postingan tersebut dengan cara membalas, menyukai, dan membagikannya. Yang membedakan Airchat dari aplikasi media sosial lainnya adalah bahwa postingan dan balasan berbentuk rekaman suara, yang kemudian ditranskripsi oleh aplikasi.

Saat membuka Airchat, pengguna akan mendengarkan pesan audio secara otomatis, dan dapat dengan mudah menjelajahinya dengan cara menggeser layar. Selain mendengarkan, pengguna juga dapat membaca transkripsi teks dari pesan tersebut, serta berbagi foto dan video. Namun, fokus utama dari Airchat adalah pada pembicaraan suara, yang dianggap oleh Ravikant sebagai perubahan dinamika yang signifikan dibandingkan dengan aplikasi media sosial berbasis teks.

Tim Airchat menemukan bahwa sebagian besar pengguna yang menggunakan aplikasi ini saat ini adalah orang yang sangat introvert dan pemalu. Pendekatan Airchat yang asinkron dan berulir membuatnya berbeda dari ruang obrolan langsung yang singkat yang berkembang pesat di platform lain. Pendekatan ini menghilangkan hambatan panggung untuk berpartisipasi, karena pengguna dapat memikirkan dan menyusun pesan mereka sebelum mengirimkannya.

Meskipun baru menggunakan Airchat, sebagian besar postingan yang muncul adalah tentang aplikasi itu sendiri, di mana Ravikant dan Norgard menjawab pertanyaan dan meminta umpan balik dari pengguna. Meskipun demikian, ada potensi besar untuk Airchat menjadi platform yang beragam, dengan ruang bagi berbagai topik dan pembicaraan.

Airchat juga memiliki rencana untuk melindungi penggunanya dari konten spam dan troll melalui aturan yang kompleks. Namun, ada juga kebutuhan untuk memoderasi konten dengan lebih baik, dan tim Airchat sedang mempertimbangkan cara untuk melakukan hal ini.

Sementara monetisasi menjadi perhatian di banyak platform media sosial, Ravikant mengatakan bahwa saat ini tidak ada tekanan monetisasi pada perusahaan. Dia menekankan bahwa fokus utama mereka adalah membangun dan menyediakan pengalaman yang bermanfaat bagi pengguna. Dengan kata lain, Airchat akan berjalan bahkan dengan anggaran minimum jika perlu.

Dengan peluncurannya yang baru, Airchat menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang mencari platform media sosial yang berbeda dengan fokus pada suara dan pembicaraan yang mendalam.