Bagikan:

JAKARTA – Apple membantah tuduhan pelanggaran yang diajukan oleh Epic Games pada Maret lalu. Perusahaan itu mengatakan mereka tidak pernah membantah perintah pengadilan untuk aplikasi App Store.

Sebagai balasan atas pengajuan Epic Games sebelumnya, dikutip dari Reuters, Apple mengkritik tindakan pengembang Fortnite tersebut. Apple menyebut tindakan Epic sebagai upaya mendapatkan alat dan teknologi Apple bagi para pengembang secara gratis.

Tak hanya mengkritik permintaan Epic melalui surat pengajuan, Apple juga mendesak hakim federal untuk menolak permintaan perusahaan tersebut. Apple tampaknya tidak suka jika kebijakan App Store terbaru dianggap sebagai penghinaan terhadap keputusan pengadilan.

Pada Maret lalu, Epic mengatakan Apple melakukan pelanggaran secara terang-terangan. Epic pun meminta hakim distrik AS untuk menghina tindakan Apple dan mengakhiri perbuatan Apple yang dianggap melanggar ketentuan pengadilan.

Pengembang iPhone itu dituding mencegah upaya pembelian aplikasi di luar App Store. Pasalnya, tombol dan tautan yang mengarahkan konsumen ke pembayaran di luar aplikasi App Store tidak berfungsi dengan baik.

Padahal, Hakim Distrik AS Yvonne Gonzales Rogers memberi perintah pada September 2021, Apple harus membantu pengembang dalam menyediakan tombol dan tautan yang mengarahkan konsumen ke cara lain untuk pembayaran konten digital.

Apple juga menerapkan biaya baru sebesar 27 persen bagi para pengembang yang menerapkan pembayaran di luar aplikasi melalui tautan atau tombol. Kebijakan ini tetap berlaku meskipun tautan pembayaran ke luar App Store tidak berfungsi.

"Tujuan Apple jelas: untuk mencegah alternatif pembelian membatasi biaya suprakompetitif yang dipungutnya atas pembelian barang dan layanan digital,” tulis Epic dalam surat pengajuannya. “Apa yang disebut Apple sebagai kepatuhan adalah sebuah kepalsuan.”

Epic menolak untuk berkomentar mengenai surat balasan dari Apple, tetapi tindakannya sudah cukup jelas. Pengembang game itu mungkin akan melakukan hal yang sama seperti perselisihan mereka sebelumnya, tidak mau kalah dan menunggu keputusan dari pengadilan.