JAKARTA - Data dari firma riset IDC yang dirilis pada Minggu 14 April, menunjukkan bahwa penjualan smartphone Apple turun sekitar 10% pada kuartal pertama 2024. Ini diakibatkan persaingan yang semakin intens dari produsen smartphone Android yang ingin menduduki posisi teratas pasar ponsel dunia.
Penjualan smartphone global meningkat 7,8% menjadi 289,4 juta unit selama Januari-Maret, di mana Samsung menguasai pangsa pasar sebesar 20,8%. Produsen ponsel dari Korea Selatan ini merebut posisi teratas sebagai produsen ponsel dari Apple.
Penurunan tajam penjualan iPhone ini terjadi setelah performa kuatnya pada kuartal Desember ketika Apple mengungguli Samsung sebagai produsen ponsel nomor satu di dunia. Namun, kini kembali ke posisi kedua, dengan pangsa pasar sebesar 17,3%, seiring merebaknya merek China seperti Huawei di pasaran.
Xiaomi, salah satu produsen smartphone terkemuka China, kini menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar sebesar 14,1% selama kuartal pertama.
Samsung, dari Korea Selatan, yang meluncurkan lini smartphone flagship terbarunya - Galaxy S24 series - pada awal tahun, telah menjual lebih dari 60 juta ponsel selama periode tersebut.
“Penjualan global smartphone Galaxy S24 melonjak 8%, dibandingkan dengan seri Galaxy S23 tahun lalu, selama tiga minggu pertama ketersediaannya,” kata penyedia data Counterpoint.
Pada kuartal pertama, Apple menjual 50,1 juta iPhone, turun dari 55,4 juta unit yang dikirimkan pada periode yang sama tahun lalu, menurut IDC.
BACA JUGA:
Penurunan ini menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan AS ini di pasar terbesarnya yang ketiga, ketika beberapa perusahaan China dan lembaga pemerintah membatasi penggunaan perangkat Apple oleh karyawan, sebuah langkah yang mencerminkan pembatasan aplikasi China oleh pemerintah AS atas alasan keamanan.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, akan mengadakan Konferensi Pengembang atau Worldwide Developers Conference (WWDC) pada bulan Juni, di mana mereka akan menyoroti pembaruan perangkat lunak yang menggerakkan iPhone, iPad, dan perangkat Apple lainnya.
Investor dengan cermat menantikan pembaruan tentang pengembangan kecerdasan buatan di Apple, yang sejauh ini sedikit bicara tentang mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan ke dalam perangkatnya. Perusahaan ini pada awal tahun ini kehilangan gelar sebagai perusahaan terbesar di dunia setelah kalah dari Microsoft.