Bagikan:

JAKARTA - Pada kuartal pertama tahun 2023, ponsel buatan China telah menyusup ke lebih dari 70% pasar Rusia, meningkat dari sekitar 50% tahun lalu. Ini diketahui menurut laporan perusahaan ritel elektronik konsumen M.Video-Eldorado .

Peningkatan ponsel buatan China terjadi setelah Samsung  dan Apple  keduanya membatasi penjualan di Rusia akibat konflik di Ukraina, sehingga produsen asal China, Xiaomi dan Realme, sekarang menduduki dua posisi teratas pasar tersebut.

Moskow semakin bergantung pada Beijing, dengan memperbesar penggunaan yuan, meningkatkan pasokan energi ke China, dan mulai menjual lebih banyak mobil merek China seiring dengan perusahaan otomotif Barat meninggalkan Rusia.

Apple dan Samsung kini turun ke posisi ketiga dan keempat, dari peringkat pertama dan ketiga pada 2022, menurut perusahaan ritel elektronik terkemuka Rusia, M.Video.

"Demand untuk merek-merek dari China dalam hal jumlah meningkat 42% dibandingkan tahun lalu, dan pangsa total mereka mencapai lebih dari 70%," tambah M.Video dalam pernyataannya pada Senin, 17 April yang dikutip Reuters.

Rusia mencoba untuk melepaskan diri dari teknologi Barat dan Kremlin meminta pejabat yang terlibat dalam persiapan pemilihan presiden 2024 untuk berhenti menggunakan iPhone Apple karena khawatir bahwa perangkat tersebut rentan terhadap badan intelijen Barat, seperti dilaporkan oleh surat kabar Kommersant bulan lalu.

Kremlin juga telah memperbolehkan perusahaan-perusahaan Rusia untuk mengimpor beberapa produk, termasuk ponsel pintar, tanpa izin pemegang lisensi dalam impor paralel.

Menurut para analis, kebanyakan perangkat diimpor dari China, tetapi surat kabar Vedomosti pada bulan Februari mengutip penelitian GS Group yang mengatakan bahwa impor paralel telah membantu meningkatkan impor iPhone dari India menjadi dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Tahun lalu, M.Video dan operator seluler MTS  mulai menjual ponsel pintar bekas dan diskon, menawarkan alternatif yang lebih murah bagi konsumen Rusia saat sanksi Barat berkontribusi pada kontraksi ekonomi dan penurunan upah. M.Video mencatat bahwa permintaan untuk ponsel pintar sedang pulih pada kuartal pertama tahun ini.