JAKARTA – Rocket Lab, perusahaan kedirgantaraan asal Amerika Serikat, meluncurkan misi khusus untuk Kantor Pengintaian Nasional (NRO). Misi ini diluncurkan di Pulau Wallops, Virginia pada Kamis, 21 Maret.
Ini bukan kali pertama Rocket Lab bekerja sama dengan NRO. Namun, misi NROL-123 dengan tajuk Live and Let Fly ini merupakan misi pertama yang diluncurkan dari Amerika Serikat. Empat misi NRO sebelumnya diluncurkan di Selandia Baru.
Pada pukul 14.25, misi Orbital NRO ini meluncur dari Launch Complex 2 Rocket Lab menggunakan roket Electron. Melalui peluncuran tersebut, Rocket Lab membantu NRO dalam mengirimkan tiga misi penelitian ke ruang angkasa.
Tidak banyak informasi mengenai muatan dari peluncuran kali ini karena pihak Rocket Lab dan NRO tidak pernah mengungkapkannya. Ini bukan hal yang mengejutkan karena NRO sedang membangun armada satelit mata-mata.
Maka dari itu, jenis muatan atau orbitalnya dirahasiakan. Setidaknya, proses peluncuran sempat disiarkan di webcast meskipun siarannya diakhiri lebih cepat. Menurut Space, penghentian siaran ini mungkin permintaan dari pihak NRO.
BACA JUGA:
Rocket Lab terpilih menjadi penyedia jasa peluncur untuk misi NRO karena perusahaan itu memenangkan kontrak Rapid Acquisition of a Small Rocket (RASR). Oleh karena itu, CEO Rocket Lab Peter Beck merasa bangga dengan peluncuran kali ini.
"Proses kontrak RASR adalah pendekatan inovatif dan berwawasan ke depan dari NRO yang memungkinkan lembaga tersebut memanfaatkan kecepatan dan daya tanggap layanan peluncuran komersial dan kami sangat senang dapat mewujudkannya," kata Beck.
Pendiri Rocket Lab itu menambahkan bahwa peluncuran misi NROL-123 dengan Electron merupakan suatu kehormatan. Ini menunjukkan bahwa," NRO telah menaruh kepercayaan mereka pada Rocket Lab sejak peluncuran pertama kami pada tahun 2020."