Bagikan:

JAKARTA - Mungkin warga perkotaan bakal sulit menemukan ikan liar. Baik di sungai atau selokan. Meskipun begitu, tidak ada yang membantah jika ikan merupakan hewan yang mudah ditemukan. Saking mudahnya, kita pun tidak terlalu berpikir panjang mengenai ikan tersebut.

Barangkali, alasan itulah yang membuat CIA (Central Intelligence of Americ), badan intelijen Amerika Serikat, menciptakan robot ikan lele beberapa tahun lalu. Ikan ini diberi nama Charlie. Dan sebagai ikan milik badan intelijen tugasnya tentu saja untuk operasi pengumpulan data.

Sejak diluncurkan, tak banyak yang bisa diketahui mengenai robot ini. Pasalnya, CIA mengklasifikasikan operasi yang dilakukan robot Charlie sebagai rahasia. Beruntungnya, berkat laporan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), kita bisa mengetahui tugas robot ini.

“Charlie adalah Kendaraan Bawah Laut Nirawak (Unmanned Underwater Vehicle/UUV) yang dirancang khusus untuk mengumpulkan sampel air secara diam-diam. Kendaraan ini digerakan dari jarak dekat oleh pilot menggunakan remot,” terang IEEE melalui laman Spectrum, Selasa, 2 Maret.

Sayangnya, CIA enggan membagikan lebih lanjut terkait material yang dipakai serta komponen yang menyusun. Yang disampaikan hanyalah lambung robot berisi lambung bertekanan tinggi, sistem pemberat, serta sistem komunikasi.

“Ekornya menjadi wadah dari penggerak. Ukurannya cuma 61 sentimeter,” jelas IEEE.

Bisa kita lihat melalui video di atas betapa robot ikan Charlie terlihat begitu realistis. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, ikan ini mungkin akan dianggap sebagai ikan liar. Tak jauh berbeda dengan ikan sejenis yang mudah ditemukan pada laut, sungat, atau selokan.

Tidak mengherankan jika CIA lebih memilih robot berbentuk ikan untuk operasinya. Apalagi, kini sudah ada banyak contoh di mana teknologi yang dikembangkan terinspirasi dari fenomena alam. Seperti robot berbentuk ikan tuna yang dibuat Departemen Keamanan Amerika Serikat. Robot ini sudah dipakai untuk melindungi pelabuhan di negara tersebut.

Sementara itu, belum diketahui secara pasti apakah CIA sudah menghentikan operasi robot ini ataumasih melanjutkannya. Tapi, jika melihat bagaimana CIA membagikan video mengenai robot Charlie serta beberapa informasi terkait, bisa jadi Charlie sudah menghuni ruang museum.

Jadi, mulai hati-hati ketika mancing, ya. Siapa tahu, yang menyangkut di kailmu adalah salah satu robot mata-mata milik Amerika Serikat.