MATARAM - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan membangun danau buatan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan dengan anggaran Rp400 juta. Danau dibuat sebagai salah satu fasilitas pendukung di kawasan hutan kota tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam mengatakan danau buatan itu direncanakan mulai dikerjakan setelah Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Karena pembangunannya butuh biaya besar, jadi kita lakukan bertahap secara swadaya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Tahap pertama kita akan kerjakan penggalian dengan menggunakan alat berat milik PUPR," katanya dikutip ANTARA, Kamis 17 Maret.
Sementara, untuk pengerjaan fisik akan dilakukan setelah pengesahan APBD perubahan 2023, karena anggaran untuk pembangunan danau buatan itu akan dialokasikan di APBD perubahan dengan kebutuhan sekitar Rp400 juta.
Kemal mengatakan, danau buatan tersebut akan dibangun sesuai dengan desain yang telah disiapkan di Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram, yakni berupa miniatur Pulau Lombok dengan luas 1.000 meter per segi.
Danau buatan itu akan dibangun di bagian timur RTH Pagutan, atau berada di tengah-tengah antara "Becingah" (aula) dan Bumi Perkemahan.
"Keberadaan danau buatan ini bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi warga untuk datang ke RTH Pagutan, sebagai pusat rekreasi, dan edukasi," katanya.
Ke depan danau buatan itu akan dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak seperti permainan kano, wahana sepeda air, bebek-bebekan, dan lainnya.
Sementara danau tersebut juga akan dilepas bibit ikan air tawar, sehingga bisa menjadi lokasi lomba mancing secara berkala bagi para peminat mancing.
BACA JUGA:
"Sekarang komunitas pecinta burung sudah mulai melaksanakan berbagai kegiatan di RTH Pagutan. Karena itu, ke depan, RTH Pagutan akan semakin dikenal dan dikunjungi banyak warga," katanya.
Kemal menambahkan, penataan dan penambahan fasilitas di RTH Pagutan sebagai bagian pemerataan pembangunan di enam kecamatan se-Kota Mataram sekaligus untuk memecah pusat keramaian di kota ini.*