Bagikan:

JAKARTA - Stablecoin adalah aset kripto yang nilainya dikaitkan dengan aset lain seperti dolar AS, euro, emas, atau mata uang fiat lainnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko volatilitas harga yang sering terjadi di pasar kripto. Stablecoin diminati oleh investor kripto yang ingin menyimpan aset mereka dalam bentuk yang lebih stabil dan mudah ditukar.

Industri stablecoin mengalami lonjakan pertumbuhan signifikan dalam delapan hari terakhir, mencapai kenaikan sebesar 3,26 miliar dolar AS (Rp51,1 triliun), meningkat dari 140,82 miliar dolar AS (Rp2.205,5 triliun) menjadi 144,08 miliar dolar AS (Rp2.256,6 triliun) pada hari Minggu, 3 Maret 2024. Data ini diambil dari situs CoinMarketCap, yang merupakan salah satu situs referensi populer untuk pasar kripto. Selama bulan Februari, peningkatan pasokan teramati pada empat dari lima stablecoin teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan pertumbuhan pasokan FDUSD memimpin di antara kelima stablecoin tersebut.

Tether (USDT) adalah stablecoin terbesar dan paling kontroversial di dunia. USDT didukung oleh dolar AS dengan rasio 1:1, namun sering dituduh tidak memiliki cadangan yang cukup untuk menjamin nilainya. USDT juga sering menjadi sasaran penyelidikan oleh regulator dan otoritas hukum di berbagai negara. Meski begitu, USDT tetap menjadi stablecoin paling populer dan banyak digunakan di pasar kripto.

Dikutip dari Bitcoin.com News, pasokan USDT mengalami peningkatan sebesar 3,5% dalam 30 hari terakhir, mendekati tonggak sejarah kapitalisasi pasar sebesar 100 miliar dolar AS (Rp1.569,5 triliun) dengan valuasi saat ini mencapai 99,7 miliar dolar AS (Rp1.563,3 triliun). Pasokan USDT yang beredar kini mencapai 99,44 miliar tethers pada hari Minggu siang. Jika Tether berhasil mencapai capaian 100 miliar dolar AS , ini akan menjadi prestasi yang luar biasa bagi industri kripto, karena menunjukkan tingginya permintaan dan kepercayaan terhadap stablecoin.

BACA JUGA:


Selain Tether (USDT), ada USDC. USDC adalah stablecoin terbesar kedua yang didukung oleh perusahaan kripto ternama seperti Coinbase dan Circle. USDC juga didukung oleh dolar AS dengan rasio 1:1, namun memiliki transparansi dan kepatuhan yang lebih baik daripada USDT. USDC sering digunakan sebagai alat pembayaran, pengiriman uang, dan penyimpanan nilai di ekosistem kripto. USDC juga mendapat dukungan dari Visa, yang memungkinkan penggunaannya di jaringan pembayaran global. Pasokan USDC melihat pertumbuhan pasokan sebesar 8%, membawa kapitalisasi pasarnya ke nilai saat ini sebesar $29 miliar (Rp454,1 triliun).

Selanjutnya DAI, yaitu stablecoin yang berbeda dari yang lain karena tidak didukung oleh aset riil melainkan oleh kripto lain seperti ETH. DAI diciptakan melalui sistem smart contract yang disebut MakerDAO, yang mengunci kripto sebagai jaminan dan mengeluarkan DAI sebagai pinjaman. DAI memiliki nilai yang stabil karena mekanisme penyesuaian harga yang otomatis, yang menyeimbangkan permintaan dan penawaran di pasar. DAI juga merupakan stablecoin yang terdesentralisasi, yang berarti tidak ada otoritas pusat yang mengendalikannya. Kapitalisasi pasar DAI mengalami peningkatan sebesar 2,7%, mencapai sedikit di atas $5 miliar (Rp78,5 triliun).

Setelah DAI, ada FDUSD yang baru diluncurkan pada November 2022 oleh perusahaan kripto Fidelity Digital Assets, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa keuangan Fidelity Investments. FDUSD didukung oleh dolar AS dengan rasio 1:1, namun juga memiliki fitur unik yang membedakannya dari stablecoin lain. FDUSD dapat ditukar dengan aset kripto lain yang ditawarkan oleh Fidelity, seperti bitcoin, ethereum, dan litecoin.

FDUSD juga dapat digunakan sebagai alat investasi, karena memberikan bunga sebesar 7,5% per tahun kepada pemegangnya. FDUSD menarik perhatian investor kripto karena merupakan produk dari perusahaan yang memiliki reputasi dan pengalaman di bidang keuangan. FDUSD menikmati kenaikan sebesar 26% pada bulan Februari, mencapai nilai pasar $3,26 miliar (Rp 1,1 triliun) pada hari Minggu.

Kemudian TUSD yaitu stablecoin yang didukung oleh bank AS dan memiliki sertifikat kepatuhan dari firma audit Grant Thornton. TUSD merupakan salah satu stablecoin tertua dan terpercaya di pasar kripto, yang diluncurkan pada tahun 2018 oleh perusahaan TrustToken. TSUD bertujuan untuk menjadi jembatan antara dunia keuangan tradisional dan dunia kripto, dengan menawarkan stabilitas, likuiditas, dan interoperabilitas.