Bagikan:

 

JAKARTA – Kongres AS telah membagikan rancangan undang-undang (RUU) alokasi untuk tahun fiskal 2024. Salah satu RUU yang dibahas adalah perdagangan, keadilan, dan sains (CJS) untuk NASA.

Di dalam RUU tersebut, tercatat bahwa NASA akan mendapatkan dana alokasi sebesar 24,875 miliar dolar AS (Rp391 triliun). Dana ini delapan persen lebih rendah dari jumlah yang NASA ajukan, yaitu 27,185 miliar dolar AS (Rp427 miliar). 

Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, dana yang disepakati oleh Kongres hanya berkurang dua persen. Dana akhir ini akan berada di tingkat DPR dan Senat, masing-masing 25,367 miliar dolar AS (Rp399 triliun) dan 25 miliar dolar AS (Rp393 miliar). 

Pada akhir tahun lalu, NASA memutuskan untuk memotong pengeluaran misi Mars Sample Return (MSR). NASA juga memutuskan untuk menunda misi tersebut karena ketidakjelasan alokasi dana fiskal tahun 2024.

Setelah RUU tersebut dirilis, laporan yang dibagikan menyatakan bahwa NASA sedang menilai ulang arsitektur MSR. Penilaian ulang ini sedang dilakukan oleh kelompok yang disebut MSR Independent Review Board Response Team (MIRT). 

"Perjanjian tersebut mengarahkan NASA untuk melaporkan selambat-lambatnya 60 hari setelah selesainya laporan MIRT mengenai jalur yang direkomendasikan ke depan untuk MSR, dalam portofolio Sains yang seimbang," tulis laporan tersebut, dikutip dari Spacenews

Laporan tersebut mengarahkan NASA untuk membelanjakan tidak kurang dari 300 juta dolar AS (Rp4,7 triliun), jumlah yang memang ditetapkan untuk misi MSR. Arahan khusus ini dibuat agar NASA tidak menghentikan lebih banyak pekerja. 

Selain membahas misi MSR, laporan tersebut juga mencatat alokasi dana untuk misi On-Orbit Servicing, Assembly and Manufacturing 1 (OSAM-1). Namun, NASA sudah sepakat untuk menghentikan misi ini pada Jumat, 1 Maret lalu.