JAKARTA - Program Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali tertunda karena ketidakpastian anggaran. Kali ini, program yang NASA tertunda adalah misi peluncuran Dragonfly.
Dragonfly seharusnya diluncurkan pada tahun 2026, tetapi pada September lalu, NASA mengubah jadwal peluncuran ini menjadi Juni 2027. Sekarang, NASA kembali memundurkannya setahun menjadi Juli 2028.
Dari laporan Spacenews, Direktur Divisi Sains Planet NASA Lori Glaze yang hadir dalam pertemuan Kelompok Penilaian Planet Luar (OPAG) NASA mengatakan bahwa jadwal ini terus mengalami perubahan karena anggaran dana yang tidak jelas jumlahnya.
“Karena ketidakpastian yang sangat besar dalam pendanaan dan anggaran TA '24 dan TA '25, keputusan diambil di APMC (Dewan Manajemen Program Badan) untuk menunda konfirmasi resmi (peluncuran Dragonfly),” kata Glaze.
BACA JUGA:
Meski NASA sudah memutuskan untuk menunda peluncuran Dragonfly, APMC akan kembali berkumpul dan membicarakan misi ini setelah proposal anggaran tahun fiskal 2025 sudah dirilis.
Sebagai informasi, Dragonfly merupakan kendaraan multi-rotor yang NASA kembangkan untuk diterbangkan ke Titan, bulan dari Saturnus, dengan memanfaatkan astmosfer Titan yang padat.
NASA sempat meminta dana sebesar 327,7 juta dolar AS (Rp5 triliun) untuk tahun fiskal 2024, 18 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun, lembaga itu menduga bahwa pendanaann untuk seluruh program NASA, termasuk Dragonfly, akan dikurangi.
Akibat ketidakjelasan anggaran dana ini, NASA tidak hanya menunda misi peluncuran Dragonfly. Belum lama ini, NASA mengumumkan bahwa mereka akan menunda Pengembalian Sampel Mars (MSR). NASA juga menunda misi New Frontiers dan Discovery.