Bagikan:

 

JAKARTA — Peluncuran Starship pada November tahun lalu berakhir dengan ledakan. Akibat dari kegagalan tersebut, roket buatan SpaceX itu harus diselidiki oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA). 

Setelah tiga bulan diselidiki, FAA mengumumkan bahwa mereka telah menutup penyelidikan kecelakaan Orbital Flight Test (OFT) 2 pada Senin, 26 Februari. Hasil penyelidikan FAA menyatakan bahwa Starship meledak setelah membuang kelebihan oksigen cair. 

Catatan kecelakaan ini sesuai dengan pernyataan SpaceX di situs resminya. Mereka menyatakan bahwa enam mesin roket mati saat pembakaran bostback yang dilakukan Super Heavy. Akibatnya, pembongkaran booster terjadi lebih cepat dari yang direncanakan. 

"Kecelakaan kendaraan terjadi lebih dari tiga setengah menit setelah penerbangan di ketinggian 90 kilometer di atas Teluk Meksiko. Penyebab utama RUD booster yang paling mungkin adalah penyumbatan filter di mana oksigen cair disuplai ke mesin," kata SpaceX di halaman Pembaruan. 

Setelah menyelidiki penyebab kecelakaan Starship, FAA membuat belasan tindakan perbaikan yang harus SpaceX lakukan. Tindakan perbaikan ini mencakup 7 perbaikan booster Super Heavy dan 10 perbaikan tahap atas Starship. 

Salah satu tindakan korektif yang harus SpaceX lakukan terhadap Super Heavy adalah mendesain ulang perangkat keras kendaraan untuk meningkatkan filtrasi tangki dan mengurangi lumpur. Mesin algoritma kontrol untuk Super Heavy juga harus diperbarui. 

Sementara itu, tindakan korektif untuk Starship mencakup desain ulang perangkat keras untuk meningkatkan ketahanan dan mengurangi kebocoran serta membuat perubahan operasional dalam membuang propelan mesin. 

Beberapa tindakan lainnya untuk Starship adalah, "pembaruan analisis mudah terbakar, pemasangan proteksi kebakaran tambahan, pembuatan panduan analitis, kinerja analisis beban transien, dan pembaruan pemodelan.” 

SpaceX telah mempersiapkan uji penerbangan ketiga untuk Starship, tetapi mereka belum memiliki lisensi penerbangan. Untuk mendapatkan lisensi tersebut, SpaceX harus mengerjakan seluruh tindakan perbaikan FAA terlebih dahulu.