Bagikan:

JAKARTA - Pengguna smartphone bisa segera menggunakan mata mereka alih-alih jari untuk mengendalikan perangkat tersebut. Fitur pelacakan mata AI baru yang diungkap oleh raksasa ponsel asal China, Honor, dapat mendeteksi dengan tepat di mana Anda melihat pada layar.

Fitur ini mampu membedakan antara sekilas dan pandangan yang disengaja, ponsel kemudian akan melakukan tindakan tanpa perlu menyentuhnya.

Perusahaan telah mengungkapkan bahwa teknologi ini - yang disebut 'Kapsul Ajaib' - akan tersedia 'segera' pada Magic 6 Pro baru mereka.

Sementara perusahaan teknologi semakin mencari cara baru bagi pengguna untuk mengendalikan perangkat mereka, mulai dari perintah suara hingga gerakan tangan, Honor mengklaim menjadi yang pertama melakukannya dengan mata manusia.

Teknologi pelacakan mata bekerja dengan memantau di mana pengguna melihat melalui kamera perangkat.

Ini telah digunakan dalam industri seperti riset pasar dan periklanan selama beberapa tahun untuk membantu menentukan dengan tepat cara terbaik untuk melibatkan pengguna.

Namun, hingga saat ini, ada hambatan besar untuk menggunakannya di luar lingkungan terkontrol, terutama kompleksitas AI yang diperlukan.

Namun, Honor mengatakan teknologi baru mereka, Kapsul Ajaib, tidak hanya dapat memantau pandangan pengguna tetapi juga 'mengidentifikasi niat'.

Pengguna pertama kali perlu mengkalibrasi pandangan mereka, mirip dengan menyiapkan sidik jari mereka, dengan menatap berbagai titik di layar.

Setelah diatur, AI dapat mendeteksi di mana orang tersebut melihat dari jarak 20cm hingga 50cm. Untuk menunjukkan 'niat', pengguna perlu terus menatap titik tersebut selama 1,8 detik.

Dalam demo di Mobile World Congress di Barcelona, perusahaan tersebut menunjukkan bagaimana pengguna dapat mengangkat atau menolak panggilan, membuka pesan teks, atau mematikan timer dengan sekilas melihat layar.

Ini menunjukkan kemungkinan yang dapat dibuka oleh pelacakan mata smartphone di masa depan, Honor mengatakan bahwa memungkinkan untuk mengendalikan mobil tanpa tangan melalui sistem pelacakan mata berbasis AI Magic6 Pro.

“Bagus melihat teknologi ini ditelusuri ke dalam kategori lain seperti smartphone. Untuk saat ini, terasa agak gimik sebagai cara untuk menarik perhatian,” kata pakar industri Paolo Pescatore. “Semua vendor Asia berusaha keras membedakan perangkat mereka dibandingkan dengan pesaing dengan fitur-fitur menarik.”

“Fitur yang dirancang dengan cerdik ini harus membantu perangkat tersebut menonjol di pasar yang padat. Ini juga akan membantu menarik orang-orang ke merek tersebut yang setia kepada pemain premium lainnya seperti Apple dan Samsung,” tambahnya. “Ini adalah area di mana kita akan melihat banyak inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna melalui gerakan, mata, dan gerakan!'