Bagikan:

JAKARTA – SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, berencana menguji roket Starship untuk ketiga kalinya. Roket yang menggunakan booster Super Heavy itu akan diluncurkan pada 14 Maret.

Meski tanggalnya sudah direncanakan, SpaceX mengatakan bahwa mereka masih menunggu persetujuan dari Badan Penerbangan Federal (FAA) AS. Tanpa adanya izin peluncuran dari FAA, Starship tidak bisa melakukan uji penerbangan.

Pada 26 Februari, FAA telah menyelesaikan penyelidikan kecelakaan Orbital Flight Test (OFT) kedua Starship. Dari hasil penyelidikan FAA, SpaceX harus melakukan 10 tahap perbaikan untuk Starship dan 7 perbaikan untuk Super Heavy.

Tanpa mengerjakan 17 tahap perbaikan tersebut, Starship tidak diizinkan untuk meluncur. SpaceX tidak menjelaskan apakah perbaikan tersebut telah selesai dilakukan. Namun, melihat pada tekad peluncuran Starship, perbaikan mungkin sudah selesai dilakukan.

SpaceX menjelaskan bahwa pengujian ketiga Starship dilakukan untuk membuktikan perbaikan dari penerbangan sebelumnya. Perusahaan itu mengatakan bahwa Starship akan menggunakan lintasan baru dan ditargetkan mendarat di Samudra Hindia.

"Jalur penerbangan baru ini memungkinkan kita untuk mencoba teknik baru seperti pembakaran mesin di luar angkasa sambil memaksimalkan keselamatan publik," kata SpaceX, dikutip dari blog perusahaan pada Jumat, 8 Maret.

Pada penerbangan kali ini, SpaceX menargetkan sejumlah keberhasilan, di antaranya pembakaran saat pemisahan tahap kedua, pembukaan dan penutupan pintu muatan Starship, demonstasi transfer propelan, penyalaan ulang mesin Raptor, dan de-orbit Starship.

Jika seluruh target ini telah tercapai, SpaceX berhasil mengembangkan Starship dengan waktu yang cepat. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Starship dan booster Super Heavy semakin dekat dengan misi Artemis atau peluncuran astronot ke Bulan.

"Peningkatan yang bersifat rekursif sangat penting seiring upaya kami membangun sistem transportasi yang sepenuhnya dapat digunakan kembali yang mampu membawa awak dan kargo ke orbit Bumi, membantu umat manusia kembali ke Bulan," jelas SpaceX.