JAKARTA - Dalam sebuah misi bersejarah yang berakhir tragis, Starship milik SpaceX berhasil mencapai orbit pada Kamis 14 Maret sebelum akhirnya hilang saat memasuki kembali atmosfer Bumi.
Roket Starship yang diluncurkan dari Boca Chica, Texas, berhasil mencapai orbit untuk pertama kalinya. Sayangnya, kontak dengan Starship hilang saat akan mendarat di Samudra Hindia, yang menandakan kegagalan pendaratan.
Meskipun demikian, misi ini tetap dianggap sebagai kesuksesan sebagian, karena Starship berhasil mencapai orbit, menandai pencapaian penting bagi SpaceX.
Misi Berjalan Mulus Hingga Orbit
Starship yang terdiri dari roket dua tahap, yaitu pesawat Starship di atas pendorong Super Heavy yang sangat besar, lepas landas dari fasilitas uji terbang SpaceX di Boca Chica, Texas pada pukul 09:25 ET.
Sekitar satu jam kemudian, SpaceX mengumumkan bahwa Starship telah berhasil mencapai orbit. Starship mencapai ketinggian sekitar 233 kilometer di atas permukaan bumi dengan kecepatan tertinggi sekitar 24.140 kilometer per jam.
Starship Hilang saat Masuk Atmosfer
Namun, kegembiraan itu pupus saat SpaceX mengumumkan sekitar pukul 10:35 ET bahwa mereka telah kehilangan kontak dengan Starship saat memasuki kembali atmosfer bumi.
“Tim telah memutuskan bahwa pesawat itu hilang, jadi tidak ada pendaratan air hari ini,” kata Dan Huot, manajer komunikasi SpaceX, selama siaran langsung. “Tetapi sekali lagi, sungguh luar biasa melihat seberapa jauh yang bisa kita capai kali ini.”
Starship diperkirakan hancur saat memasuki kembali atmosfer Bumi yang panas. FAA (Federal Aviation Administration) telah membuka penyelidikan untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.
Harapan Tetap Tinggi
Meskipun kehilangan Starship menelan biaya 3 miliar dolar AS (Rp46 triliun), CEO SpaceX, Elon Musk tetap optimistis tentang masa depan Starship.
“Selamat sebesar-besarnya kepada seluruh tim untuk hari yang luar biasa ini,” tulis Gwynne Shotwell, kepala operasi SpaceX, di media sosial. “Peluncuran bersih, pementasan panas, pendorong Super Heavy kembali dan meluncur (dan kemungkinan beberapa mesin menyala selama pembakaran pendaratan!), ‘pemasangan’ dan luncuran pesawat yang bersih, siklus transfer pintu muatan dan propelan (akan dikonfirmasi!), dan entri pesawat!”
BACA JUGA:
Administrator NASA Bill Nelson juga turut menyampaikan ucapan selamatnya. “Selamat kepada @SpaceX atas uji terbang yang sukses! Starship telah meluncur ke langit. Bersama-sama, kami membuat langkah besar melalui Artemis untuk mengembalikan manusia ke Bulan—kemudian melihat ke Mars,” tulisnya di media sosial.
Starship merupakan bagian penting dari rencana SpaceX untuk masa depan transportasi ruang angkasa yang dapat digunakan kembali dan terjangkau. Tidak seperti roket Saturn V yang membawa astronot ke bulan, Starship (booster dan semuanya), dirancang untuk dapat digunakan kembali sepenuhnya setelah kembali ke Bumi dalam upaya mengurangi biaya.
Jalan Masih Panjang Menuju Mars
Kehilangan Starship ini menjadi pukulan telak bagi ambisi Elon Musk untuk membawa manusia ke Mars. Misi pendaratan bulan yang direncanakan pada tahun 2025 dengan Starship pun terancam mundur.
Namun, keberhasilan mencapai orbit menjadi bukti kemajuan pesat SpaceX dalam pengembangan Starship. Para ahli berharap penyelidikan FAA dapat mengungkap penyebab kecelakaan sehingga ke depannya Starship dapat terbang dengan aman dan membawa manusia ke Mars.