Bagikan:

JAKARTA - OpenAI, pengembang kecerdasan buatan (AI),  secara diam-diam telah memperbarui set data pelatihan untuk model tercanggihnya, GPT-4 Turbo, agar relevan mulai Desember 2023, menurut dokumentasi di situs webnya.

Pembaruan terbaru Turbo, yang tidak secara luas diumumkan oleh pengembang, berarti sekarang dilengkapi dengan data yang relevan hingga Desember 2023, menjadikannya model yang paling mutakhir yang ditawarkan oleh OpenAI. Dibandingkan dengan model gratisnya, GPT 3.5, hanya dilengkapi dengan data yang relevan hingga Januari 2022.

Menurut situs tersebut, pembaruan tersebut diimplementasikan dengan tujuan mengurangi apa yang disebut oleh para pengembang sebagai "kemalasan" dalam sebuah model, di mana ia tidak menyelesaikan tugas yang dimintanya.

Pada DevDay-nya pada bulan November, OpenAI mengungkapkan model dan produk pengembang baru, di mana disebutkan bahwa GPT-4 Turbo akan mengenal acara terkini hingga April 2023. Oleh karena itu, pembaruan terbaru memperlengkapi model dengan delapan bulan data dan informasi tambahan.

Dalam pembaruan terbarunya pada 25 Januari, tidak ada yang menyebutkan pembaruan set data pelatihan untuk GPT-4 Turbo.

Meskipun informasi situs menunjukkan data yang diperbarui hingga Desember 2023, forum pengembang OpenAI mulai ramai dengan pertanyaan tentang legitimasi.

Beberapa pengguna mengamati bahwa pratinjau mereka tidak tampak diperbarui hingga Desember 2023; sebaliknya, mereka mendapatkan jawaban seperti "per April 2023...", yang merupakan rentang waktu pembaruan sebelumnya.

Namun, tanggapan dari pengguna lain telah mengungkapkan hasil positif, dengan model memberikan informasi bahwa data mereka telah diperbarui mulai Desember 2023.

Pembaruan terbaru untuk model tercanggih OpenAI ini muncul hanya beberapa hari setelah mengungkapkan model teks-ke-video canggihnya, Sora, yang membuat pengguna di media sosial terkesima dengan outputnya yang realistis.

OpenAI mengklaim bahwa Sora dapat menghasilkan adegan mirip film yang berisi beberapa karakter, gerakan dan subjek yang spesifik, serta detail latar belakang dalam resolusi hingga 1080p. Namun, pengembang mengatakan bahwa model tersebut masih belum siap untuk dirilis secara publik.

Pada 17 Februari, sebuah laporan di The New York Times menyebutkan bahwa valuasi OpenAI telah melonjak menjadi  80 miliar dolar AS (Rp 1.251,6 triliun)  dalam kesepakatan terbarunya. Saat ini, perusahaan sedang dalam pembicaraan dengan investor di seluruh dunia, serta pemerintah internasional, untuk mengumpulkan dana guna mengembangkan chip kecerdasan buatan secara internal.