Bagikan:

JAKARTA - Shan Hanes, mantan CEO Bank Heartland Tri-State, sebuah bank lokal di Elkhart, Kansas, AS, harus menghadapi dakwaan penyelewengan bank senilai 47 juta dolar AS (Rp 741 miliar) untuk membeli aset kripto. Hanes diduga terlibat dalam skema penipuan yang disebut "Pig Butchering", di mana dia dibujuk untuk menginvestasikan uang bank ke dalam proyek kripto yang palsu. Akibatnya, bank tersebut bangkrut dan ditutup oleh regulator pada Juli 2023.

Hanes, yang telah bekerja di bank tersebut selama tiga dekade dan menjadi CEO sejak 2008, mengaku sebagai investor kripto sejak Desember 2022. Awalnya, dia menggunakan uang pribadinya untuk membeli kripto, tetapi kemudian dia mulai menggunakan dana dari entitas lain, seperti gereja lokal dan klub investasi. Pada Mei 2023, dia mulai menggunakan dana bank untuk membeli kripto, tanpa otorisasi dari dewan direksi atau pemegang saham.

Menurut dokumen pengadilan, Hanes melakukan setidaknya 11 transfer kawat dari bank ke bursa kripto antara Mei dan Juli 2023, dengan total mencapai 47 juta dolar AS . Hanes mengklaim bahwa dia berinvestasi dalam proyek kripto yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi ternyata proyek tersebut adalah palsu dan uangnya tidak bisa ditarik kembali.

Skema penipuan yang menjerat Hanes disebut "Pig Butchering", yang didefinisikan oleh Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) sebagai skema di mana "korban berinvestasi dalam peluang investasi mata uang virtual yang seharusnya sah sebelum mereka dibujuk untuk kehilangan uang mereka."

"Penipu menyebut korban sebagai 'babi,' dan mungkin menggunakan identitas fiktif, pura-pura [menjalin] hubungan potensial, dan alur cerita yang rumit untuk 'menggemukkan' korban agar percaya bahwa mereka berada dalam kemitraan yang terpercaya sebelum mereka menipu korban dari aset mereka - 'penyembelihan,'" bunyi pernyataan dari FinCEN.

Hanes diketahui terlibat dalam skema penipuan ini setelah dia meminta pinjaman sebesar 12 juta dolar AS (Rp 189 miliar) kepada salah satu nasabah bank yang kaya, seorang petani lokal, untuk membantu menyelesaikan masalah transfer kawat. Nasabah tersebut menolak memberikan pinjaman dan melaporkan hal ini kepada anggota dewan bank. Kemudian, regulator Kansas melakukan pemeriksaan terhadap bank dan menyatakan bahwa bank tersebut tidak solven.

Akibat skandal ini, bank Heartland Tri-State Bank, yang telah beroperasi sejak 1905 dan melayani komunitas lokal dengan memberikan pinjaman kepada petani dan pengusaha, harus ditutup. Nasabah bank masih bisa mendapatkan kembali uang mereka melalui Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC), yang menjamin simpanan hingga 250.000 dolar AS (Rp 3,9 miliar) per rekening. Namun, pemegang saham bank, termasuk Hanes dan keluarganya, kemungkinan besar akan kehilangan investasi mereka.

Hanes, yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO dan anggota dewan sekolah dan asosiasi perbankan Kansas, kini menghadapi dakwaan penyelewengan bank dan ancaman hukuman maksimal 30 tahun penjara. Dia akan menjalani sidang pertamanya di pengadilan federal Wichita, Kansas, pada 28 Februari 2024.