Apa Itu "Pig Butchering Scam"? Modus Penipuan Online dengan Teknik Rekayasa Sosial yang Jadi Perhatian FBI
Ilustrasi pewnipuan di internet yang makin canggih. (foto: dok. iStock)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Belum lama ini, Biro Federal Investigasi (Federal Bureau of Investigation/FBI) Amerika Serikat mengingatkan para investor kripto agar berhati-hati terhadap penipuan (scam) online dengan skema pig butchering (menyembelih/memotong babi).  Lantas apa itu pig butchering scam?

Sedianya, istilah ‘pig butchering’ (potong babi) berasal dari kebiasaan peternak yang menggemukkan babi mereka sebelum disembelih.

Dalam kasus pig butchering scam, pelaku ‘menggemukkan’ korbannya dengan janji manis investasi sebelum mengambil uang mereka. Pelaku seringnya menggunakan identitas palsu dan membangun persona sebagai orang yang bergaya hidup glamor.

Berdasarkan laporan FBI, korban yang terkena pig butchering scam, cenderung mengalami kerugian dalam jumlah yang besar, mulai dari puluhan ribu hingga jutaaan dollar AS.

Apa Itu Pig Bucthering Scam?

Sebagaimana yang telah disinggung di atas, arti kata ‘pig butchering’ adalah ‘penyembelihan babi’. Dalam kasus penipuan investasi kripto, korban dikiaskan sebagai babi yang digemukkan terlebih dahulu, sebelum dikuras habis asetnya.

Ilustrasi penipuan kripto
Ilustrasi penipuan kripto (Pixabay)

Maksud dari penggemukan di sini adalah investor biasanya dibuat merasa sudah mendapatkan keuntungan yang besar dari uang yang dinvestasikan dalam bentuk aset cryptocurrency. Akan tetapi, pada akhirnya, aset milik investor akan dikuras habis oleh penipu.

FBI menyebut pig butchering scam sebagai penipuan dengan teknik rekayasa sosial dengan memanipulasi psikologis korban yang relatif baru, dikutip VOI dari Kompas, Jumat, 7 Oktober 2022.

Cara Scammers Melakukan Pig Butchering

Sebelum ‘menyembelih’ korbannya, penipu (scammers) bakal membangun hubungan dan kepercayaan dengan calon korban.

Mulanya, penipu menghubungi calon korban lewat media sosial dan berusaha menjalin hubungan persahabatan atau bahkan memakai kedok cinta.

Penipu juga tak jarang menyamar sebagai teman lama dari calon korban. Ketika sudah berhasil menjalin hubungan, penipu akan mengusulkan agar calon korban agar membeli aset kripto lewat platform palsu yang sudah disiapkan oleh penipu.

Saat melancarkan aksinya, penipu bakal mengeksploitasi emosional korban dan memberikan jaminan bahwa investasi yang tersebut bebas risiko. Sang target pun akan terdorong dan berusaha untuk mengambil pinjaman, melikuidasi tabungan pensiun, bahkan menggadaikan rumah.

Selanjutnya, penipu akan memutuskan hubungan dengan korban ketika target sudah mencapai batas dan tidak mampu lagi menyetor dana. Dengan demikian, korban sudah tidak dapat lagi meminta penarikan uang yang sudah diinvestasikannya.

Penipu akan membuat korban seolah-olah merugi akibat investasi yang dilakukannya. Padahal uang yang diinvestasikan sudah masuk ke rekening si penipu.

Terakhir, penipu bakal menghilang dan platform investasi palsu yang digunakan dalam aksi tersebut bakal berhenti bekerja.

Cara Mengindari Pig Butchering  Scam

Pig butchering scam seringkali menimbulkan kerugian finansial yang besar bagi korban. Berikut sejumlah tips untuk menghindari online scam pig butchering:

  • Jangan unggah informasi pribadi Anda di media sosial. Pasalnya, penipu bisa menggunakan informasi tersebut untuk memahami Anda.
  • Riset kembali nama dan foto profil dari orang-orang yang mencoba menjalin hubungan lewat media sosial.
  • Ajukan banyak pertanyaan kepada orang yang mengajak Anda untuk berkenalan lewat media sosial.
  • Waspada terhadap orang yang terlalu cepat merencanakan pertemuan setelah berkenalan.
  • Waspada bila ada orang yang memonta fptp/informasi keuangan Anda.
  • Hati-hati dengan orang yang berjanji untuk bertemu langsung, namun rencana tersebut selalu gagal.
  • Jangan sekali-kali mengirimkan uang pada orang yang hanya berkomunikasi lewat aplikasi perpesanan, media sosial atau telepon.

Demikianlah seputar informasi soal apa itu pig butchering scam. Semoga bermanfaat