FBI Tawarkan Uang Rp1,4 Miliar Bagi Siapa Saja yang Bisa Beri Informasi Penjahat Kripto Ruja Ignatova Alias “Crypto Queen”
Pelaku penipuan kripto OneCoin, Ruja Ignatova alias Crypto Queen. (Coinrivert)

Bagikan:

JAKARTA – Pelaku penipuan kripto sedang diburu oleh Biro Investigasi Federal (FBI). Salah satunya adalah Ruja Ignatova yang dijuluki sebagai “Crypto Queen.” Dia adalah pendiri pertukaran kripto scam OneCoin. Kasus OneCoin adalah kasus penipuan terbesar di sepanjang sejarah cryptocurrency.

Baru-baru ini FBI mengumumkan daftar 10 buronan paling dicari dalam podcast “Inside the FBI.” Pendiri OneCoin itu masuk ke dalam daftar buronan paling dicari oleh FBI tersebut.

“Pada episode Inside the FBI kali ini, kita akan mempelajari bagaimana Ignatova, melalui perusahaan yang pernah dipasarkan sebagai 'pembunuh Bitcoin,' tidak mengubah dunia ... tetapi malah merampok miliaran dolar dari para investor,” kata pembawa acara, Monica Grover dari Kantor Urusan Publik FBI.

Sejak Juni lalu, FBI telah resmi memasukkan nama Ruja Ignatova ke dalam daftar. Badan penegak hukum AS tersebut menawarkan hadiah hingga 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,4 miliar) bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi terkait sang Crypto Queen.

Selain dia, pendiri OneCoin juga masuk ke dalam daftar buronan paling dicari di Eropa. Europol menawarkan hadiah hingga 5.000 euro (sekitar Rp74 jutaan) untuk setiap informasi yang dapat mengarah pada penangkapan Ignatova.

“Pada tanggal 12 Oktober 2017, Ignatova didakwa sehubungan dengan skema penipuan OneCoin, dan surat perintah federal dikeluarkan untuk penangkapannya,” tambah Grover dalam episode podcast berdurasi tujuh menit.

“Para penyelidik percaya kemungkinan dia telah diberitahu bahwa dia sedang diselidiki. Dia melakukan perjalanan dari Sofia, Bulgaria, ke Athena, Yunani, pada tanggal 25 Oktober 2017, dan belum pernah terlihat sejak itu,” tambahnya.

Polisi Yunani dilaporkan menerima informasi intelijen mengenai keberadaan Ignatova pada bulan Juli.

“Dia saat ini berusia 42 tahun dan memiliki mata coklat dan rambut coklat tua hingga hitam. Namun, para penyelidik percaya dia bisa saja mengubah penampilan fisiknya,” Grover merinci lebih lanjut. “Ignatova berbicara bahasa Inggris, Jerman, dan Bulgaria. Dia mungkin bepergian dengan paspor palsu dan memiliki koneksi yang diketahui ke Bulgaria, Jerman, Rusia, Yunani, dan Uni Emirat Arab. Dia diketahui telah menjalani gaya hidup mewah.”

Podcast diakhiri dengan Grover yang mendesak siapa pun yang memiliki informasi tentang Ignatova untuk menghubungi kantor FBI setempat atau kedutaan atau konsulat Amerika terdekat. Tips juga dapat dilaporkan secara online, sebagaimana dilansir dari Bitcoin.com News.