Bagikan:

JAKARTA – Sosok yang paling dicari FBI, Ruja Ignatova alias Crypto Queen, pelaku penipuan cryptocurrency OneCoin telah ditangkap pihak berwajib di London. Perempuan berdarah Jerman – Bulgaria itu telah mencatatkan namanya dalam “penipuan terbesar dalam sejarah” kripto.

Ignatova melancarkan aksinya pada 2014. Setelah melakukan presentasi di hadapan calon investor, dia menawarkan keuntungan mulai dari 5 hingga 10 kali lipat dalam investasi awal OneCoin. Setelah mendapatkan uang para investor, sang Crypto Queen menghilang pada tahun 2017. Sejak itu, dia tidak pernah terlihat lagi. FBI dan Europol mencatat namanya dalam daftar buron yang paling dicari.

Menurut Europol, keberadaan Ignatova tidak diketahui sejak 25 Oktober 2017. Diduga, ini terjadi setelah dia mengetahui Pemerintah AS mulai menyelidikinya. Beberapa waktu kemudian dia menghilang, meninggalkan saudara laki-lakinya Konstantin Ignatov (yang ditangkap pada 2019) yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

Selain itu, Europol mengatakan bahwa kerugian yang disebabkan oleh OneCoin di seluruh dunia berjumlah miliaran dolar. Europol menambahkan bahwa Ignatova dan rekan-rekannya berpotensi dipersenjatai dan siapa pun yang ingin berkolaborasi dengan pihak berwenang harus berhati-hati.

Setelah bertahun-tahun tidak ditemukan, Igantova dirumorkan melakukan operasi plastik untuk mengelabui banyak orang termasuk pihak berwajib. FBI menawarkan hadiah sebesar 100.000 dolar AS kepada siapa saja yang dapat memberikan informasi terkait Ruja Ignatova. Europol juga menawarkan 5.000 euro untuk publik yang mengetahui keberadaannya.

Kemunculan Ignatova

Sebuah apartemen penthouse di Kensington, London, Inggris, dijual dengan harga 15,5 juta dolar AS. Harganya mendadak turun menjadi 13,6 juta dolar AS. Seorang perempuan mengurus klaim kepemilikan apartemen tersebut.

Sebelumnya, dia telah membelinya dengan menggunakan nama perusahaan. Aturan yang baru mulai diterapkan, bahwa nama pemilik individu harus segera diungkapkan. Saat itu juga Ignatova muncul kepermukaan untuk pertama kalinya.

Properti yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan bernama Abbots House Penthouse Limited, berlokasi di surga pajak Guernsey, kini menjadi perhatian pemerintah dan publik. Ignatova yang terkenal memiliki hubungan dengan bisnis di Guernsey, saat ini tidak tercantum dalam catatan publik dan akta pendaftaran tanah.

Setelah terungkap hubungannya dengan rumah tersebut, perusahaan real estat bergengsi Knight Frank menarik daftar rumah tersebut. Ignatova didakwa melakukan konspirasi untuk melakukan penipuan kawat, terlibat dalam pencucian uang, dan konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas oleh Departemen Penuntutan Amerika Serikat.

Ignatova termasuk dalam daftar orang yang paling dicari oleh FBI, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1950 dan berisi 529 orang. Ruja Ignatova alias Crypto Queen, sosok paling diburu di AS dan Eropa telah ditangkap pihak berwajib di London. Ini mengakhiri spekulasi terkait Ratu Kripto berdarah Jerman itu.