Bagikan:

JAKARTA – Piwak berwenang Eropa, Europol, akan memberikan bonus 5.000 euro (Rp76 juta) bagi orang yang bisa menangkap Ruja Ignatova. Pasalnya, Ignatova merupakan dalang di balik penipuan skema Ponzi OneCoin yang menghilang sejak 2017 lalu.

Di tengah adopsi kripto yang kian meningkat di berbagai negara, skema Ponzi dan berbagai penipuan kripto lain turut meningkat. OneCoin merupakan salah satu contohnya.

Pada 11 Mei, Europol menambahkan Ruja Ignatova, pendiri OneCoin, ke dalam daftar buronan paling dicari di Eropa, menawarkan hadiah hingga 5.000 euro kepada siapa saja yang membantu melacak keberadaannya.

Sesuai informasi Europol, Ignatova dicari karena kejahatan terkait penipuan yang memengaruhi kepentingan keuangan orang-orang di Uni Eropa. Ruja Ignatova kini masuk dalam daftar Most Wanted Europol.

Menurut laporan CryptoPotato, Ignatova berhasil mengumpulkan lebih dari 5 Miliar euro lewat OneCoin dari menipu investor di lebih dari 170 negara. Ignatova meluncurkan proyek “OneCoin” pada pertengahan 2014, menjualnya kepada investor. Dia menyebutnya sebagai “Pembunuh Bitcoin”.

Namun, seperti yang terjadi dengan banyak skema Ponzi, seperti Arbistar atau Bitconnect, ketika Ignatova merasa dalam bahaya, dia melarikan diri, membawa miliaran dolar bersamanya.

Pada bulan Desember 2016, Otoritas Antitrust Italia mengeluarkan perintah terhadap perusahaan One Network Services Ltd [OneCoin], yang menggambarkan aktivitasnya sebagai “sistem penjualan piramida ilegal.” Namun baru pada tahun 2017 rekening perusahaan di berbagai belahan dunia dibekukan.

Menurut Europol, keberadaan Ignatova tidak diketahui sejak 25 Oktober 2017. Diduga, ini terjadi setelah dia ketahui setelah Pemerintah AS menyelidikinya. Beberapa waktu kemudian dia menghilang, meninggalkan saudara laki-lakinya Konstantin Ignatov (yang ditangkap pada 2019) yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.

Selain itu, Europol mengatakan bahwa kerugian yang disebabkan oleh OneCoin di seluruh dunia berjumlah miliaran dolar. Europol menambahkan bahwa Ignatova dan rekan-rekannya berpotensi dipersenjatai dan siapa pun yang ingin berkolaborasi dengan pihak berwenang harus berhati-hati.

“Kerugian terkait penipuan yang terjadi sejauh ini berada di kisaran dua digit juta atas. Kerugian yang ditimbulkan dalam skala global mungkin berjumlah beberapa miliar USD,” kata pihak berwajib, dikutip dari CryptoPotato.

Hingga saat ini Ruja Ignatova menjadi buronan pihak berwajib Eropa dan AS. Keberadaannya belum terungkap. Karenanya Europol menawarkan 5.000 euro kepada siapa pun yang bisa membantu pihak berwajib menangkap dalam penipuan tersebut.