Bagikan:

JAKARTA - ERC-404 menawarkan banyak potensi, namun standar ini masih dalam tahap eksperimental dan belum diaudit secara menyeluruh. Hal ini berarti ada kemungkinan adanya bug, kerentanan, atau kesalahan yang bisa merugikan pengguna.

Salah satu contoh adalah kasus Emerald, sebuah proyek yang mengklaim sebagai yang pertama menggunakan standar ERC-404, tetapi kemudian diketahui sebagai penipuan. Proyek ini ternyata menggunakan ChatGPT, sebuah layanan yang memungkinkan pengguna untuk berbicara dengan bot yang menggunakan kecerdasan buatan, untuk berpura-pura sebagai pengembang.

Proyek ini kemudian diambil alih oleh sekelompok pengembang anonim yang mengubah namanya menjadi Pandora, dan meluncurkan token PANDORA sebagai token ERC-404 pertama yang sah. Namun, proyek ini juga belum terbukti aman dan andal, dan masih membutuhkan audit dan pengujian lebih lanjut.

Selain itu, standar ERC-404 juga belum mendapatkan pengakuan resmi dari komunitas Ethereum, dan masih harus bersaing dengan standar token lain yang memiliki tujuan yang sama, seperti ERC-1155 dan ERC-998.

Oleh karena itu, pengguna harus berhati-hati dan melakukan riset sebelum berinvestasi atau berpartisipasi dalam proyek yang menggunakan standar ERC-404, dan siap menghadapi risiko yang mungkin timbul.

ERC-404, Mendapat Dukungan dari Pasar Kripto

Meskipun masih dalam tahap awal, standar ERC-404 telah mendapatkan dukungan dan antusiasme dari beberapa pihak di pasar kripto. Beberapa bursa kripto terkemuka, seperti OKX dan Binance, telah mengumumkan dukungan mereka untuk token ERC-404 di dompet Web3 mereka, yang menambah legitimasi dan aksesibilitas standar ini.

Selain itu, beberapa proyek kripto lain juga telah mengadopsi atau mengeksplorasi standar ERC-404, seperti DeFrogs, yang menciptakan NFT berbentuk kodok yang terkait dengan token FROG, dan CryptoPunks, yang berencana untuk membuat token ERC-404 yang terkait dengan NFT mereka yang ikonik.

Sementara itu, token PANDORA, yang merupakan token ERC-404 pertama, telah mencatatkan kenaikan harga yang luar biasa, dari sekitar $250 (Rp 1,9 juta) per token pada awal Februari, menjadi sekitar $31.900 (Rp 23,5 miliar) per token pada akhir minggu lalu, dengan volume perdagangan mencapai $76 juta (Rp 560 miliar) dalam 24 jam.

Hal ini menunjukkan bahwa ada minat dan permintaan yang tinggi terhadap standar ERC-404, yang dianggap sebagai salah satu inovasi terbaru dan terpenting di Ethereum. Jika standar ini dapat terus berkembang dan memperbaiki kekurangannya, maka dapat membuka peluang baru bagi aset digital dan ekosistem kripto secara keseluruhan.