JAKARTA - NFT, atau non-fungible token, adalah aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan dengan aset lain yang serupa. NFT telah menjadi tren populer di dunia kripto, dengan berbagai macam aplikasi seperti seni, koleksi, permainan, dan lainnya. Namun, NFT juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti likuiditas yang rendah, kesulitan dalam fraksionalisasi, dan kurangnya interoperabilitas dengan token fungible, yaitu token yang dapat dipertukarkan dengan aset lain yang setara.
Untuk mengatasi keterbatasan ini, sebuah standar token baru bernama ERC-404 telah muncul sebagai solusi inovatif yang menggabungkan fungibilitas dan non-fungibilitas dalam satu token. ERC-404 adalah standar token eksperimental yang dibangun di atas Ethereum, yang memungkinkan konversi antara NFT dan token, seperti token ERC-20. Dengan demikian, token ERC-404 dapat berfungsi sebagai NFT atau fungible token, tergantung pada kebutuhan dan situasinya.
BACA JUGA:
Bagaimana Cara Kerja ERC-404?
ERC-404 bekerja dengan menghubungkan sebuah NFT dengan sebuah token fungible, yang memiliki jumlah yang sama. Misalnya, sebuah proyek bernama Pandora telah meluncurkan koleksi 10.000 NFT yang terhubung dengan 10.000 token PANDORA yang dibuat berdasarkan standar ERC-20.
Ketika seseorang membeli sebuah token PANDORA dari kolam likuiditas, sebuah NFT unik yang disebut "Replicant" akan diciptakan dan dikirimkan ke dompet pembeli. Replicant adalah aset digital yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti warna, bentuk, dan atribut lainnya.
Jika pemilik token PANDORA ingin menjualnya kembali ke kolam likuiditas, NFT Replicant yang terkait akan dibakar, atau dihapus secara permanen dari sirkulasi. Jika pemilik token PANDORA ingin memindahkannya ke dompet lain, NFT Replicant akan "regenerasi", atau mengambil karakteristik baru yang berbeda dari sebelumnya. Proses ini memungkinkan perubahan dinamis dalam aset digital, yang mencerminkan fungibilitas dan non-fungibilitas token ERC-404.
Selain itu, token ERC-404 juga memungkinkan fraksionalisasi NFT, yaitu memecah NFT menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Misalnya, seseorang dapat memiliki 0,5 token PANDORA, yang setara dengan 50% dari NFT Replicant yang terkait. Hal ini memudahkan transaksi dan distribusi NFT, yang biasanya sulit dilakukan karena sifatnya yang indivisibel.