Bagikan:

JAKARTA - Huawei  terpaksa memperlambat produksi ponsel premium Mate 60-nya karena kelangkaan chip kecerdasan buatan (AI) yang diperlukan. Situasi ini terjadi karena permintaan yang melonjak untuk chip AI Huawei, namun kemampuan manufaktur mereka terbatas.

Huawei menggunakan satu fasilitas produksi untuk memproduksi baik chip AI Ascend maupun chip Kirin yang digunakan dalam ponselnya. Namun, hasil produksi terhambat karena tingkat hasil yang rendah, yang merupakan indikator kualitas produksi yang rendah.

Meskipun Huawei menjadi pemasok ponsel terbesar di China untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun, perlambatan produksi Mate 60 menandai tantangan yang dihadapi perusahaan ini. Huawei menolak memberikan komentar terkait masalah ini.

Kondisi ini juga memperlihatkan dampak pembatasan AS terhadap penjualan chip AI ke China. Hal ini mengarah pada peningkatan permintaan dalam negeri untuk chip Huawei Ascend, yang dianggap sebagai chip AI non-Nvidia yang paling kompetitif di China.

Huawei berusaha meningkatkan tingkat hasil chip dan berharap situasi ini hanya bersifat sementara. Namun, keberhasilan mereka dalam memproduksi chip canggih telah menjadi sorotan setelah mereka meluncurkan seri Mate 60 dengan chip buatan China yang mampu mencapai kecepatan telekomunikasi 5G.

Meskipun begitu, kekurangan stok Mate 60 telah membuat pembeli mengeluh tentang waktu tunggu yang panjang. Selain ponsel, produk lain dari Huawei yang terpengaruh oleh bottleneck produksi termasuk unit komputasi MDC 810 yang dilengkapi Ascend, yang digunakan dalam sistem bantu pengemudi canggih. Hal ini telah menyebabkan produsen mobil China harus menunda pengiriman model unggulan mereka.