JAKARTA – Raksasa teknologi asal China, Huawei, memulai penjualan dua model dari seri ponsel Pura 70 yang sangat dinanti pada Kamis, 18 April. Banyak analis memperkirakan ponsel ini dibekali chip canggih buatan China seperti pada ponsel seri Mate 60..
Seri Pura yang dikembangkan oleh perusahaan yang berbasis di Shenzhen tersebut memiliki kamera canggih dan dikenal dengan desainnya yang elegan. Sementara seri Mate menekankan pada kinerja dan fitur bisnis.
Media negara Cina merayakan peluncuran seri Mate 60 Huawei tahun lalu sebagai kemenangan atas sanksi Amerika Serikat terhadap perusahaan tersebut. Pasalnya ponsel tersebut didukung chip canggih buatan China yang daya komputasinya dianggap beberapa generasi di belakang chip yang digunakan oleh raksasa teknologi Barat seperti Apple dan Google.
Eric Xu, CEO sementara Huawei, pada Rabu 17 April, mengatakan dalam sebuah forum di Shenzhen bahwa perusahaan juga berencana untuk meluncurkan ponsel Mate 70 tahun ini.
Versi Pro dan Ultra dari Pura 70 tersedia pada Kamis, sedangkan versi Plus dan dasarnya akan mulai dijual pada 22 April. Ponsel tersebut langsung habis terjual di toko online resmi Huawei hanya satu menit setelah penjualan dimulai. Bahkan ratusan penggemar merek tersebut harus mengantri di toko Huawei di Beijing, Shanghai, dan Shenzhen.
Salah satu pelanggan, Lucas Zhuang, menguji kecepatan jaringan Pura 70 dan mengatakan bahwa kecepatannya setara dengan 5G. Washington telah melarang lisensi chip 5G ke China, tetapi ponsel Mate 60 Huawei sudah mampu mencapai kecepatan 5G dalam banyak kasus meskipun Huawei tidak membrandingnya sebagai 5G.
"Ibu kami tidak tahu chip apa yang ada di dalam Pura 70. Kami hanya akan mengetahuinya setelah membelinya," kata Zhuang, yang sudah memiliki Mate 60, setelah menunggu di toko utama Huawei di Shanghai. "Tetapi kami percaya ... chip yang dimilikinya pasti akan memenuhi kebutuhan kami."
Ivan Lam, seorang analis senior di perusahaan riset Counterpoint, mengatakan ia memperkirakan pengiriman sekitar 60 juta unit dari Huawei tahun ini, di mana seri Pura 70 menjadi katalisator penting. Tahun lalu, Huawei menjual sekitar 32 juta ponsel pintar.
"Ada kemungkinan ketersediaan di berbagai saluran, tetapi pasokan akan jauh lebih baik dibandingkan saat Mate 60 diluncurkan. Kami tidak mengharapkan adanya kekurangan yang berkelanjutan," katanya.
Seri Pura 70 memiliki empat varian: 70, 70 Plus, 70 Pro, dan 70 Ultra. Harga awal untuk seri Pura 70 adalah 5.499 yuan (Rp12,3 juta).
BACA JUGA:
Peluncuran Mate 60 Pro pada Agustus tahun lalu menyebabkan lonjakan penjualan ponsel pintar Huawei. Menurut Counterpoint, dalam enam minggu pertama tahun 2024, penjualan unit Huawei naik 64% secara tahunan. Sebaliknya penjualan iPhone Apple di China turun 24% selama periode yang sama.
Chip Kirin 9000S Huawei dilaporkan diproduksi oleh Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) China meskipun menghadapi pembatasan ekspor AS yang bertujuan untuk membatasi kemampuan pembuatan chip negara tirai bambu itu.
Setelah peluncuran Pura 70, beberapa pembuat konten langsung melakukan siaran langsung proses mereka membongkar ponsel tersebut di media sosial Cina, di mana ribuan penggemar Huawei menyaksikannya. Menurut para pereview ini =, smartphone tersebut dilengkapi dengan chip Kirin 9010, yang tampaknya merupakan upgrade sedikit dari Kirin 9000S pada Mate 60 Pro sebelumnya.
Beberapa pereview juga mencatat bahwa ponsel tersebut tidak cepat panas seperti Mate 60.
Chip baru Huawei dianggap sebagai simbol kebangkitan teknologi Cina meskipun upaya berkelanjutan Washington untuk menghancurkan kapasitasnya dalam memproduksi semikonduktor canggih.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden memulai tinjauan terhadap chip tersebut awal tahun ini dan mengatakan bulan lalu bahwa SMIC mungkin telah melanggar aturan ekspor AS. Ia menambahkan bahwa mereka masih mengevaluasi situasi tersebut.
Selain menargetkan produsen chip China, AS telah memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Huawei sejak 2018, melihat perusahaan dan produknya sebagai risiko keamanan nasional, yang ditolak oleh perusahaan tersebut.
Menguraikan tentang ponsel Mate 70 yang akan datang pada Selasa, 16 April, Xu mengatakan tujuannya adalah untuk menggunakan versi "murni" dari sistem operasi HarmonyOS-nya, yang dikembangkan pada tahun 2019 setelah sanksi AS memotong akses Huawei ke teknologi AS seperti Android Google.
HarmonyOS telah bergantung pada ekosistem aplikasi Android tetapi Huawei berencana untuk memutus hubungan itu dan membuat HarmonyOS independen dan mampu bersaing dengan iOS Apple dan Android.